Resmi Dilantik, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tawarkan Ini ke Korut

Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.
Sumber :
  • Kim Hong-ji/Pool Photo via AP

VIVA – Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol dilantik dan mengambil sumpah jabatan pada Selasa, 10 Mei 2022. Dia menegaskan akan membangun kembali dasar negara di atas dasar demokrasi liberal dan ekonomi pasar.

7 Strategi Cerdas untuk Mengubah Krisis Ekonomi 2025 Menjadi Peluang

Presiden Yoon juga menawarkan untuk menghidupkan kembali ekonomi Korea Utara (Korut) dengan rencana berani. Jika mengambil langkah untuk denuklirisasi.

Yoon membuat pernyataan dalam pidato pelantikannya di National Assembly Plaza. Dia menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi dunia dari pandemi dan penataan ulang dalam rantai pasokan global hingga rekor pertumbuhan rendah, serta meningkatnya pengangguran di Korea Selatan.

OJK Sebut Pilkada 2024 Bakal Beri Dampak Positif ke Ekonomi Lokal

“Ini adalah panggilan generasi kita untuk membangun bangsa yang menganut demokrasi liberal dan memastikan ekonomi pasar yang berkembang. Bangsa yang memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota terpercaya masyarakat internasional dan bangsa yang benar-benar milik rakyat,” kata Presiden Yoon, dikutip dari The Korea Times.

Sebelum 41.000 orang berkumpul pada upacara pelantikannya tersebut, Presiden Yoon mencatat bahwa dia sadar akan tugasnya yang sungguh-sungguh membangun kembali bangsa yang besar itu.

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060

Yoon berharap dapat bekerja sama dengan negara lain untuk menyelesaikan tantangan bersama. Serta, menekankan pentingnya membela kebebasan politik dan ekonomi untuk keberhasilan mereka.

Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.

Photo :
  • Kim Hong-ji/Pool Photo via AP

“Kita sebagai warga dunia, harus menentang segala upaya yang bertujuan untuk merampas kebebasan kita, menyalahgunakan hak asasi manusia, atau menghancurkan perdamaian,” ujarnya.

Dia juga menawarkan kepada Korea Utara dialog terbuka di tengah meningkatnya gemeretak pedang antara kedua negara itu.

“Sementara program senjata nuklir Korea Utara merupakan ancaman tidak hanya bagi keamanan kami dan Asia Timur Laut, pintu dialog akan tetap terbuka sehingga kami dapat menyelesaikan ancaman ini secara damai,” ungkapnya.

“Jika Korea Utara benar-benar memulai proses untuk menyelesaikan denuklirisasi, kami siap bekerja dengan komunitas internasional untuk menyajikan rencana berani yang akan sangat memperkuat ekonomi Korea Utara dan meningkatkan kualitas hidup rakyatnya,” sambungnya.

Pelantikan Presiden Yoon menandai dimulainya perjuangan keras untuk mencegah krisis ekonomi di negara itu. Lalu memenangkan kerja sama parlemen yang dikuasai oposisi dan mengendalikan Korea Utara yang semakin mengancam.

Upacara peresmian tersebut dihadiri oleh 41.000 orang, termasuk utusan asing seperti Kedua As Douglas Emhoff dan Wakil Presiden China Wang Qishan. Setelah upacara, Presiden Korea Selatan itu akan langsung menuju ke kantor kepresidenan baru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya