Anak Diktator Ferdinand Marcos Menang Telak di Pilpres Filipina

Calon Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.
Sumber :
  • Facebook Bongbong Marcos.

VIVA - Ferdinand Marcos Jr meraih kemenangan mengejutkan dalam pemilihan presiden Filipina pada Senin, 9 Mei 2022. Ini merupakan kemenangan pertama dengan mayoritas sejak revolusi tahun 1986, yang menggulingkan kediktatoran dua dekade mendiang ayahnya.

Ditjen Imigrasi Bakal Pulangkan Buronan Asal Filipina

Capres Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Cawapres Sara Duterte.

Photo :
  • Facebook Bongbong Marcos.

Lampaui 27,5 Juta Suara

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah soal Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr: Hanya Lelucon!

Penghitungan tidak resmi menunjukkan Marcos telah melampaui 27,5 juta suara yang dibutuhkan untuk kembalinya kekuasaan keluarga Marcos.

“Saya harap anda tidak bosan mempercayai kami,” kata Marcos kepada para pendukungnya dalam sambutan yang disiarkan di Facebook, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 10 Mei 2022.

Wapres Filipina yang Ancam Bunuh Presidennya Siap Hadapi Pemakzulan

“Kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan, usaha sebesar ini tidak melibatkan satu orang,” tambahnya.

Baca juga: Pilpres Filipina, Siapa Saja Kandidatnya dan Apa Isu Utamanya?

Peroleh 29,9 Juta Suara

Marcos Jr memperoleh 29,9 juta suara, yang merupakan dua kali lipat dari Leni Robredo. Macros mendapatkan 93,8 persen suara yang memenuhi syarat yang dihitung, menurut penghitungan Komisi Pemilihan Umum (COMELEC). Dalam hal ini jumlah pemilih sekitar 80 persen.

Keluarga Marcos kembali dari pengasingan pada 1990-an dan tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam politik Filipina, serta mempertahankan pengaruhnya dengan kekayaan besar dan koneksi yang luas.

Marcos tidak menampilkan kebijakan yang nyata, dia hanya berkampanye dengan pesan persatuan yang sederhana namun ambigu.

Enam tahun masa jabatannya nanti diharapkan dapat memberikan kelanjutan dari pemimpin sebelummya Rodrigo Duterte.

Analis memperkirakan Marcos akan memfokuskan pada penyelesaian peningkatakan infrastruktur multi-miliar dolar, dan mencari hubungan dekat dengan China. Namun, beberapa mengatakan bahwa masalah korupsi dan nepotisme yang ada di Filipina dapat memburuk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya