Momen Langka, Pemimpin Taliban Tampil di Publik Saat Idul Fitri
- The Sun
VIVA – Pemimpin Taliban, Mawlawi Hibatullah Akhundzada, tampil di depan publik pada Minggu 1 Mei 2022 waktu setempat, pada perayaan Idul Fitri. Kemunculan Akhundzada ini merupakan kedua kalinya selama enam tahun belakangan.
Dikutip dari Voice of America, Selasa 3 Mei 2022, Dia bahkan menyampaikan pidatonya saat muncul di depan publik. Ia memuji apa yang dia katakan sebagai kembalinya keamanan dan sistem Islam ke Afghanistan setelah kelompok garis kerasnya merebut kekuasaan Agustus lalu.
Akhundzada membuat pidato publik pertamanya sejak pengambilalihan itu. Dia menyampaikan pidato singkat tanpa menoleh ke arah para jemaah.
“Selamat atas kemenangan, kebebasan, dan kesuksesan ini,” kata Hibatullah Akhundzada kepada beberapa ribu jemaah di masjid pusat di kota selatan Kandahar.
Diketahui, Kota Afghanistan terbesar kedua dikenal sebagai tempat kelahiran Taliban dan pusat kekuatan de facto. Keamanan Taliban membatasi wartawan, termasuk awak televisi resmi Afghanistan, ke sudut masjid dan tidak mengizinkan mereka mendekati Akhundzada.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa kompleks itu dijaga ketat, dengan posisi senapan mesin di atap masjid di sekitar kubah dan menara yang sedang dibangun di sebelah gedung. Sejumlah besar tentara Taliban dikerahkan di dalam dan di luar rumah ibadah dan helikopter MI-17 buatan Rusia dan sebuah pesawat Cessna melayang di atas masjid ketika Akhundzada menyampaikan pidatonya.
Langkah-langkah keamanan yang ketat ini menyusul serangkaian pemboman di masjid, sekolah dan sasaran sipil lainnya di kota-kota besar Afghanistan, termasuk ibu kota, Kabul, selama dua minggu terakhir. Para korban sebagian besar adalah anggota komunitas minoritas Muslim Syiah.
Beberapa serangan telah diklaim oleh afiliasi Negara Islam Afghanistan, Negara Islam Provinsi Khorasan, yang umumnya dikenal dengan singkatan ISIS-K.
Serangan paling mematikan terjadi di provinsi utara Kunduz, di mana sebuah bom menghancurkan sebuah masjid dan menewaskan sedikitnya 36 jemaah dan melukai puluhan lainnya. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Diketahui, Kota Afghanistan terbesar kedua dikenal sebagai tempat kelahiran Taliban dan pusat kekuatan de facto.