Menko Luhut Didampingi Anindya Bertemu Elon Musk, Ini yang Dibahas
- tvOne/Yanri Subekti
VIVA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bertemu pendiri Tesla, Elon Musk di Giga Factory Texas, pabrik Tesla terbesar di Amerika Serikat. Dalam pertemuan dengan salah satu orang terkaya di dunia itu, Luhut didampingi Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Roeslani dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Novyan Bakrie.
Sementara Elon Musk tampil dengan pakaian sederhana. Ia berpenampilan kasual hanya dengan kaos hitam dan celana jins saat menerima perwakilan pemerintah Indonesia itu.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Luhut menyampaikan potensi yang dimiliki pemerintah Indonesia untuk menunjang sejumlah materi utama kendaraan listrik Tesla.
Baterai yang merupakan salah satu komponen utama Tesla bahan utamanya seperti nikel banyak sekali dimiliki Indonesia. Elon Musk terlihat antusias melihat potensi yang dimiliki Indonesia dan sangat berminat untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut.
Anindya Novyan Bakrie mewakili Kadin, juga mengundang secara langsung Elon Musk untuk hadir dalam rangkaian acara G20 dan B20 yang akan berlangsung November tahun ini di Bali. Elon Musk pun akan mencoba hadir dalam pertemuan B20 yang rencanannya akan dihadiri sejumlah pengusaha kelas dunia.
Pada kesempatan tersebut, Elon Musk berjanji akan menerima kunjungan Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan berkunjung ke Amerika Serikat pada 14 Mei 2022 mendatang.
Usai mengadakan pertemuan, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan beserta rombongan diajak berkeliling meninjau pabrik untuk melihat proses pembuatan mobil Tesla. Dari mulai perakitan bodi hingga siap untuk dijual.
Giga factory Tesla atau Giga Texas adalah pabrik tesla yang baru saja dibangun tahun 2020 lalu yang berada di Austin ibukota negara bagian Texas, Amerika Serikat. Fasilitas manufaktur otomotif ini merupakan pabrik terbesar di negara Paman Sam dan bangunan terbesar kedua di dunia berdasarkan volume.
Tesla menargetkan akan memproduksi 500 ribu unit pada tahun 2022 ini. Salah satu kendala untuk mewujudkan target tersebut kekurangan chip komputer dan persaingan lebih besar bahan baku yang dibutuhkan untuk beterai.
Laporan: Yanri Subekti/tvOne Amerika Serikat