Dewan PBB Dikritik karena Lamban Tangani Konflik di Ukraina

Suasana sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS.
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/HO

VIVA – Kurangnya tindakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap perang di Ukraina telah memunculkan kembali kritik terhadap badan tersebut. Pemerintah Ukraina telah banyak mengkritik badan tersebut karena tidak mengambil tindakan untuk menghentikan perang.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Kritik keras tersebut datang dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pidato videonya di Dewan Keamanannya. Zelensky menantang badan tersebut untuk bertindak atau membubarkan dirinya sendiri.

Majelis Umum PBB sebelumnya mengeluarkan resolusi yang mengutuk perang di Ukraina, termasuk resolusi untuk menghapus Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Melansir dari ABC News, Senin 25 April 2022, secara historis, ketika Dewan tidak dapat mengambil tindakan, Majelis Umum PBB akan turun tangan, menurut para ahli.

Dewan Keamanan sendiri adalah sebuah badan yang terdiri dari 15 anggota, lima diantaranya adalah permanen dengan hak veto yang dijuluki P-5, yang bertanggung jawab atas perdamaian dan keamanan. Sisa 10 kursi tidak tetap dirotasi melalui pemilihan anggota PBB lainnya untuk periode dua tahun. Anggota tetap tersebut adalah Cina, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Dan untuk menghapus anggota dari Dewan Keamanan atau Majelis Umum memerlukan rekomendasi dari Dewan Keamanan itu sendiri. Karena Rusia adalah salah satu dari P-5 dan memiliki hak veto, ia dapat memblokir resolusi apa pun agar tidak disahkan, dan tetap menjaga kursinya tetap aman.

Selain itu, mustahil untuk mengeluarkan Rusia dari dewan kecuali Rusia sendiri yang menyetujui pengusiran atau penangguhannya. Meskipun ada kecaman internasional yang luas atas invasi Rusia ke Ukraina, Rusia masih dapat menggunakan posisinya di PBB untuk melayani kepentingan domestiknya.

Setiap kali Rusia diwakili di Dewan Keamanan PBB, ia menggunakan kesempatan menjual perang di dalam negeri, meskipun komunitas internasional tidak percaya apa yang mereka katakan.

“Sering kali ada nilai yang berada di sana, bahkan jika anda tidak menyelesaikan apa pun, hanya karena itu berguna untuk tujuan politik domestik ini,” kata Paul Poast, seorang profesor ilmu politik di Universitas Chicago.

Para ahli setuju bahwa tidak mungkin Rusia akan disingkirkan, tetapi seorang ahli mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk hal itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya