Wali Kota Mariupol Ungkap 100.000 Warga Sipil Terkepung di Kota Itu

VIVA Militer: Mayat warga Ukraina di Mariupol
Sumber :
  • usatoday.com

VIVA – Presiden RusiaVladimir Putin, pada Kamis 21 April 2022, menyatakan kemenangan dalam pertempuran terbesar di Ukraina dengan menyebut kota pelabuhan Mariupol "sudah dibebaskan". Amerika Serikat, sementara itu, membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa pasukan Ukraina masih berada di Mariupol.

Perang Bintang AS dan China

Mariupol telah mengalami pertempuran paling sengit sejak pasukan Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Kota berpenduduk 400.000 orang itu juga mengalami bencana kemanusiaan terburuk sejak invasi bergulir.

VIVA Militer: Warga sipil Mariupol Ukraina di depan reruntuhan bangunan

Photo :
  • timesfreepress.com
Zelensky Ingin Akhiri Perang Ukraina-Rusia dengan Diplomasi Tahun Depan

Ukraina memperkirakan sudah puluhan ribu warga sipil meninggal di Mariupol. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah mengatakan jumlah korban jiwa itu mencapai sedikitnya ribuan orang.

Para petempur Ukraina masih berada di kompleks baja Azovstal --salah satu fasilitas terbesar metalurgi di Eropa. Luasnya mencapai 11 kilometer persegi dan memiliki sejumlah gedung ukuran raksasa, ruang bawah tanah, dan terowongan.

Presiden Vietnam Sampai Uber Prabowo Subianto Demi Bisa Foto Bersama Menterinya

Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko, mengatakan pada Kamis bahwa hanya Putin yang bisa menentukan nasib 100.000 warga sipil yang terkepung di kota itu.

"Penting untuk dipahami bahwa masih ada orang-orang bernyawa di sana, nasib mereka berada di tangan hanya satu orang --Vladimir Putin. Dan kematian yang akan terjadi sekarang, juga ada di tangan dia," kata Boichenko dalam wawancara.

Deputi Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuck, mengatakan 1.000 warga sipil serta 500 prajurit yang terluka perlu segera dibawa keluar dari kompleks baja tersebut. Ia menuding pasukan Rusia bersalah karena tidak membuat koridor aman, yang menurutnya sudah disepakati.

Ribuan warga Ukraina mengungsi di tempat perlindungan di Mariupol, Ukraina.

Photo :
  • AP/Evgeniy Maloletka

Moskow mengatakan Rusia telah membawa 140.000 warga sipil keluar dari Mariupol dalam gerakan evakuasi kemanusiaan.

Kiev mengatakan beberapa di antara para warga tersebut disuruh keluar secara paksa dari Mariupol. Tindakan seperti itu terhadap mereka bisa dianggap sebagai kejahatan perang. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya