Lebih dari 440 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Afrika Selatan
- AP Photo/Str
VIVA – Lebih dari 440 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor, sedangkan puluhan orang lainnya hilang di provinsi KwaZulu-Natal. Ribuan tentara Afrika Selatan akan membantu upaya pertolongan.
Seminggu setelah hujan lebat mulai, Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) mengatakan, pada Senin 18 April 2022, bahwa mereka telah diinstruksikan untuk mengaktifkan 10.000 tentara untuk tugas-tugas termasuk pekerjaan pembersihan dan pengangkutan bantuan. SANDF juga akan memberikan dukungan medis dan helikopter untuk misi penyelamatan dan pemantauan.
Banjir telah menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, memutus aliran listrik dan layanan air serta mengganggu operasi di salah satu pelabuhan tersibuk di Afrika, Durban.
Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa kabinetnya telah mengumumkan keadaan bencana nasional karena banjir dan cuaca ekstrem di beberapa provinsi lain, yang akan memungkinkan tanggapan yang lebih efektif terhadap krisis. Dia mengatakan menteri keuangan akan mendekati parlemen atas pengeluaran tambahan, di luar 1 miliar rand (Rp978 triliun) yang dia katakan segera tersedia.
Di luar kota Umbumbulu, sekitar 45 km barat daya Durban, seorang penggembala Mbukeni Khwela ikut membantu petugas polisi dan anjing pelacak untuk menjelajahi sungai mencari seorang tetangga yang hilang karena hanyut. "Kami telah menemukan putranya, tetapi kami belum menemukan tetangga tersebut," kata pengggembala berusia 59 tahun itu.
Korban tewas terbaru dari banjir itu mencapai 443 jiwa, dan 48 orang masih belum ditemukan, kata Ramaphosa.
Polisi mengatakan mereka sedang berkabung atas tewasnya dua petugas dan seekor anjing pelacak dalam banjir itu, yang merupakan salah satu bencana terburuk dalam sejarah yang melanda provinsi pantai timur itu. (Ant/Antara)