Ukraina Sebut Temukan Bukti Rusia Gunakan Senjata Kimia di Perang
- AP Photo/Misha Japaridze
VIVA – Seorang wali kota Ukraina mengatakan akhir pekan ini bahwa mereka menemukan sisa-sisa senjata kimia setelah pasukan Rusia menarik diri dari wilayah Sumy utara Ukraina.
Yuriy Bova Wali Kota Trostianets mengatakan para pejabat menemukan jejak sarin dan zat kimia lainnya. Sarin merupakan zat bening dan tidak berbau yang diklasifikasikan sebagai zat saraf dan dianggap sebagai zat berbahaya perang kimia yang paling beracun dan bekerja cepat. Hal ini ada dalam inventaris data menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
“Kami menemukan sisa-sisa senjata kimia di Desa Bilka yaitu zat sarin dan zat lainnya. Kami menemukan ampul. Dinas keamanan Ukraina saat ini sedang menyelidiki hal ini,” kata Bova dalam keterangannya yang diterbitkan pada Sabtu 16 April 2022, oleh kantor berita nasional Ukraina.
“Ada kemungkinan bahwa penjajah ingin menggunakan bahan kimia ini untuk menyerang Kiev, Poltava atau kota-kota lain,” sambungnya, dikutip dari Newsweek, Senin 18 April 2022.
Komentar wali kota Ukraina datang hanya beberapa hari setelah batalion Ukraina menuduh militer Rusia menggunakan senjata kimia terhadap tentara di kota bagian tenggara Mariupol.
Resimen Azov unit nasionalis sayap kanan Garda Nasional Ukraina melaporkan bahwa tiga orang diracuni setelah bahan kimia yang tidak diketahui jatuh ke pasukan pesawat tak berawak.
Seorang tentara yang terluka dalam serangan itu menggambarkan sebuah ledakan dan asap putih terasa manis. Sementara yang lain mengatakan dia segera kehilangan napas dan pingsan dengan perasaan bahwa kakinya seperti kaki kapas.
Laporan tersebut membuat keributan di Barat dan mereka beramai-ramai untuk memverifikasi apakah klaim tersebut benar atau tidak.