Sri Lanka Umumkan Penghentian Perdagangan Saham Selama 5 Hari
- (AP Photo/Eranga Jayawardena
VIVA – Bursa Efek Kolombo (CSE) Sri Lanka mengumumkan penghentian perdagangan selama lima hari setelah Sri Lanka yang dilanda krisis. Krisis tersebut menyebabkan suku bunga mengalami kenaikan dan menyatukan default pada utang luar negerinya selama liburan Tahun Baru tradisional.
Awalnya, pasar saham akan kembali dibuka pada Senin 18 April 2022, setelah ditutup sepanjang minggu untuk acara tersebut. Tetapi, CSE mengatakan akan tetap tutup dari Senin hingga Jumat, 22 April 2022, karena situasi di Sri Lanka yang sulit.
Langkah itu dilakukan menjelang pembicaraan yang direncanakan Sri Lanka dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) di Washington pada Senin mendatang. Nantinya, dalam pertemuan tersebut akan merundingkan bailout karena negara itu telah kehabisan devisa untuk membiayai bahkan impor sesuatu yang penting.
Pialang telah memperkirakan saham akan terpukul pada Senin mendatang setelah bank sentral hampir menggandakan suku bunga acuan menjadi 14,5 persen setelah penutupan 8 April 2022.
Dihadapkan dengan krisis valas yang belum pernah terjadi sebelumnya, pemerintah pada Selasa 12 April 2022, menangguhkan pembayaran bunga dan modal atas utang luar negerinya yang besar.
“Regulator percaya itu adalah kepentingan terbaik dari pelaku pasar jika mereka diberi kesempatan untuk memiliki lebih banyak kejelasan dan pemahaman tentang kondisi ekonomi,” kata CSE, dikutip dari Channel News Asia, Minggu 17 April 2022.
Negara kepulauan itu sedang bergulat dengan kemerosotan ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan pada 1948, dengan pemadaman listrik dan kekurangan makanan dan bahan bakar yang parah di samping rekor inflasi.
Krisis tersebut telah menyebabkan kesengsaraan yang meluas bagi 22 juta orang Sri Lanka dan menyebabkan protes anti-pemerintah selama berminggu-minggu. Ribuan orang bahkan berkemah di luar kantor Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa selama delapan hari berturut-turut pada Sabtu 16 April 2022, dan meneriakkan “pulang Gota”.