Mengapa Rusia Kini Ingin Merebut Donbas Setelah Mundur dari Kiev
- bbc
Rusia sudah menarik tentara mereka dari Kiev dan mengalihkan sebagian besar fokus perangnya ke wilayah Ukraina timur. Mereka mengambil strategi ini setelah serangkaian kekalahan di dekat ibu kota Ukraina tersebut.
Pengalihan pasukan ke daerah timur yang dikenal sebagai Donbas ini berpotensi membuat pertempuran kedua negara jadi berlarut-larut.
Pertanyaannya, apa yang dibutuhkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk bisa membuat klaim bahwa dia hendak "membebaskan" wilayah bekas jantung industri Ukraina itu? Dan mungkinkah klaim Putin itu terlaksana?
Baca juga:
- Putin bertekad lanjutkan invasi di Ukraina sampai `tujuan mulia` tercapai
- `Tentara Rusia memperkosaku dan membunuh suamiku`
- Apakah Rusia sengaja mengincar warga sipil Ukraina?
Pasukan Rusia telah memicu bencana kemanusiaan di timur Ukraina. Wilayah Mariupol kini berubah menjadi puing-puing. Walau begitu, mereka gagal mengalahkan pasukan Ukraina.
Mengantisipasi serangan Rusia di kawasan timur, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berkata, "Kami akan mempertahankan setiap jengkal tanah kami."
Pasukan paling terlatih Ukraina selama ini sudah ditempatkan di wilayah timur karena perang dengan kelompok pro-Rusia berlangsung di sana dalam delapan tahun terakhir. Pasukan ini diperkirakan porak-poranda, tapi masih menjadi tantangan signifikan bagi tentara Rusia.
Donbas, penghasil batu bara dan baja
Ketika Putin berbicara tentang Donbas, dia merujuk pada daerah yang sejak lama menjadi penghasil batu bara dan baja di Ukraina.
Yang Putin maksud sebenarnya adalah dua wilayah besar di timur Ukraina, yaitu Luhansk dan Donetsk. Dua daerah ini membentang dari pinggiran Mariupol di selatan sampai ke perbatasan utara.