Perang Ukraina: Apakah Rusia Sengaja Mengincar Warga Sipil
- bbc
Sebuah citra satelit pada 16 Maret menunjukkan pasukan Rusia dengan persenjataan semacam ini berada 14 km dari timur laut kota.
Kedutaan Besar AS di Kyiv awalnya melaporkan bahwa pasukan Rusia di kota itu telah menembak mati warga-warga sipil.
Ini dengan cepat dibantah oleh Moskow yang mengatakan tidak ada tentara Rusia yang ada di kota itu dan peristiwa tersebut telah direkayasa, atau bahwa mereka yang tewas adalah korban "nasionalis Ukraina".
Ada beberapa contoh bantahan semacam ini dari pemerintah Rusia.
Bantahan Rusia atas peristiwa di tempat-tempat lain
- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengklaim bahwa rekaman video mayat-mayat di Bucha `merupakan manipulasi` setelah pasukan Rusia mundur. Gambar-gambar dari satelit bertolakbelakang dengan klaim itu dan BBC berhasil membantah klaim-klaim lainnya yang dibuat pejabat Rusia.
- Kedutaan Besar Rusia di London secara keliru mengklaim bahwa pemboman sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol pada bulan Maret adalah rekayasa. BBC menemukan bukti untuk membantah klaim mereka.
- Diperkirakan 300 orang tewas dalam serangan terhadap gedung teater yang melindungi warga sipil di Mariupol. Rusia telah membantah melakukan serangan itu, yang telah dikecam secara luas.
Apakah bisa jadi bukti kejahatan perang?
Faktor penting dalam penuntutan atas kejahatan perang adalah memperoleh bukti yang jelas atas niat yang disengaja untuk menargetkan warga-warga sipil.
Sejumlah gambar dan pernyataan saksi mata dapat menjadi titik awal, kata Prof Whiting, mantan koordinator investigasi di Pengadilan Kriminal Internasional.
Tetapi tim penyelidik kemudian perlu menangani serangkaian pertanyaan dasar berikut:
- Apakah ada cara target-target itu bisa dianggap sebagai militer?
- Apakah ada sasaran militer di daerah itu?
- Mungkinkah penargetan itu didasarkan pada intelijen yang salah atau bahkan hingga kesalahan senjata?