Pengamat: Israel Semakin Brutal Hingga Tidak Ada Orang yang Aman
- AP Photo/Ariel Schalit
VIVA – Pasukan Israel menembak dua warga Palestina, termasuk seorang wanita tak bersenjata dalam konfrontasi di seluruh Israel dan Tepi Barat pada Minggu 10 April 2022. Ini merupakan insiden terbaru di tengah gelombang kekerasan yang berkembang di Israel selama bulan suci Ramadan.
Penembakan tersebut terjadi saat pasukan Israel menyisir kota Jenin di Tepi Barat utara dan daerah sekitarnya. Diketahui bahwa daerah tersebut adalah rumah bagi dua warga Palestina yang melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami akan berada di setiap tempat kapan saja sesuai kebutuhan untuk menghentikan serang teror ini. Israel akan melakukan tindakan ofensif,” kata Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, kepada kabinetnya.
Peneliti politik sekaligus aktivis dan jurnalis Amerika-Palestina, Mariam Barghouti, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir bahwa tindakan Israel semakin brutal.
“Israel telah mengintensifikasikan dan semakin brutal menyerang warga Palestina,” kata Barghouti, dikutip dari Al-Jazeera, Senin 11 April 2022.
“Ini sampai pada titik di mana tidak ada orang yang aman, bukan hanya warga Palestina dengan kewarganegaraan Israel, bukan hanya warga Palestina di Gaza, bukan hanya warga Palestina di Tepi Barat, dan bukan hanya warga Palestina di pengasingan paksa,” sambungnya.
Dia juga mengatakan bahwa Israel telah meningkatkan perampasan tanah, pembakaran kebun zaitun Palestina, penahanan massal dan penahan kelompok-kelompok yang aktif secara politik.
“Dan saya benar-benar berpikir bahwa rezim Israel di Pemukiman seperti ‘Kami Israel mengambil semuanya sekarang atau kami berisiko kehilangan bagian dari aneksasi.”
Secara terpisah, pihak Israel mengatakan bahwa akan membangun kembali bagian pembatas pemisah sepanjang 40 kilometer dengan mengganti bagian kawatnya dengan dinding beton. Rencananya, pembatas tersebut akan dibangun dari daerah Salem ke daerah Bat Hefer dekat Tulkarem di Tepi Barat.