Ketegangan Rusia-Jepang Mencair Gara-gara Butuh Ikan Salmon

Memilah salmon, dibawa dari peternakan ikan dari Laut Barents di pabrik Rusia
Sumber :
  • ANTARA/Reuters/Sergei Karpukhin/as)

VIVA – Pemerintah Jepang pada Senin mengatakan pihaknya akan memulai pembicaraan dengan Rusia untuk merundingkan kuota ikan salmon dan trout yang dapat ditangkap Jepang tahun ini.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Pembicaraan itu dilakukan setelah hubungan kedua negara memburuk akibat krisis di Ukraina, yang juga membuat latihan bersama tahunan Rusia dan Jepang tertunda.

Sebuah pakta berusia puluhan tahun mengatur pembicaraan tentang jumlah salmon dan trout asal Rusia yang dapat ditangkap oleh Jepang setiap tahun di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) miliknya.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Pembicaraan tentang kuota tangkapan ikan itu biasanya dilakukan pada Maret dan ditutup dengan awal musim penangkapan ikan pada 10 April.

Krisis di Ukraina sempat membuat kelanjutan pembicaraan tidak menentu hingga beberapa hari yang lalu.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Musim penangkapan salmon dan trout di ZEE Jepang mencapai puncaknya sekitar April dan Mei.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Perikanan Jepang mengatakan pembicaraan yang dimulai pada Senin itu akan dilakukan secara daring.

Seorang sumber yang dekat dengan industri perikanan Jepang mengatakan dia memperkirakan pembicaraan Jepang-Rusia akan berlangsung alot tahun ini mengingat hubungan kedua negara yang saat ini renggang.

"Negosiasi akan dimulai tetapi hasilnya sangat tidak dapat diprediksi," kata sumber yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Moskow, yang tidak senang dengan sanksi Jepang pada Rusia akibat aksi militernya di Ukraina, pada Maret menarik diri dari pembicaraan perjanjian damai.

Sementara Tokyo bergabung dengan negara-negara sekutu Jepang pada Jumat (8/4) untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Rusia dan mengusir beberapa diplomat Rusia. (Ant/Antara)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya