Senat AS Pilih Akhiri Hubungan Dagang dengan Rusia

Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer
Sumber :
  • AP Photo/J. Scott Applewhite

VIVA – Kongres Amerika Serikat (AS) pada Kamis 7 April 2022 memilih untuk mengakhiri hubungan perdagangan dengan Moskow dan menyusun larangan minyak Rusia. Hal ini dilakukan Gedung Putih untuk meningkatkan tekanan mereka pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Undang-undang tersebut juga berlaku untuk Belarusia yang memungkinkan Presiden AS Joe Biden untuk memberlakukan kenaikan tarif yang tajam pada impor dari kedua negara.

Biden mengumumkan langkah-langkah itu dalam pidatonya dengan alasan bahwa Rusia harus membayar harga untuk pertumpahan darah di Ukraina, dimana pihak Rusia membantah semua tuduhan kekejaman.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

"Putin harus benar-benar bertanggung jawab atas kejahatan perang yang keji, yang dia lakukan terhadap Ukraina. Gambar-gambar yang telah kita lihat dari Ukraina benar-benar jahat," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dikutip dari The Sundaily, Jumat 8 April 2022.

"Ini mengingatkan kita pada saat-saat terburuk dalam sejarah manusia, yang disebabkan oleh orang jahat. Putin, ratusan warga sipil dibunuh dengan pembunuh darah dingin," sambungnya 

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Prinsip utama Organisasi Perdagangan Dunia yang dikenal di AS sebagai hubungan perdagangan normal permanen (PNTR), mengharuskan negara-negara untuk menjamin satu sama lain dan perlakuan peraturan yang sama.

Sanksi perdagangan terbaru yang disahkan oleh DPR dengan dukungan dari setiap Demokrat dan segelintir orang Republikan, dimaksudkan untuk memutus hubungan ekonomi dan keuangan Moskow dengan seluruh dunia.

Sanksi tersebut termasuk melarang impor minyak Rusia, menyita aset miliarder pro-Putin  dan membekukan persediaan uang negara.

Pendeportasian bule Rusia ke negaranya

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

DP (41), warga negara Rusia yang tidak membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 33 juta dan overstay 14 bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024