Karantina Perjalanan Luar Negeri Dihapus, Pemerintah Kurang Hati-hati?
- bbc
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan jumlah cakupan vaksinasi booster naik sekitar 15 kali lipat dalam waktu tiga bulan.
"Pemerintah pusat sendiri terus mendukung percepatan vaksinasi booster di berbagai daerah, khususnya menjelang periode ibadah atau perhelatan acara besar. Terlihat bahwa upaya ini dapat mencegah lonjakan kasus, contohnya di perhelatan MotoGP kemarin, yang tentunya dibarengi juga dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Wiku, Selasa (05/04).
Bagaimana kalau Omicron XE masuk ke Indonesia?
Dengan belum meratanya vaksinasi dan masih ada sekitar 20% orang yang belum memiliki imunitas, baik dari infeksi alami maupun vaksinasi, menurut epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, Indonesia perlu waspada, tapi tidak perlu panik.
"Jumlahnya besar. Indonesia ini penduduknya besar. Dengan hampir 300 juta, 20% itu sudah jutaan, lebih besar daripada penduduk Singapura. Artinya, ini yang harus diwaspadai, dengan cara 3T, 5M, dan vaksinasi, kembali ke situ. Apapun variannya, responsnya sebenarnya sama," kata Dicky.
Dia juga mengingatkan, varian-varian baru yang muncul tidak hanya menginfeksi orang yang belum vaksinasi, tapi yang sudah divaksinasi pun masih bisa terinfeksi.
"Bahayanya akan bergantung pada seberapa bagus lansekap imunitas di daerah itu, di kabupaten/kota itu. Seberapa bagus juga kepatuhan terhadap perilaku atau budaya pencegahan atau 5M-nya. Atau seberapa program deteksi dininya, dengan 3T-nya. Ini yang harus dievaluasi dan harus ditingkatkan.
"Apalagi kita menghadapi masa mau mudik, hampir 80 juta orang bergerak. Ini yang harus dipastikan bahwa mereka punya bekal imunitas, disiplin dalam prokes. Sebetulnya kalau itu diterapkan, kita tidak perlu khawatir dengan varian ini, kalau kita sudah punya modal itu dan konsisten. Tapi tetap kewaspadaan yang harus dibangun," ujar Dicky.