Awas! 10 Negara Paling Berbahaya di Dunia, Mayoritas Timur Tengah

VIVA Militer: Amunisi ejuang Taliban Afghanistan
Sumber :
  • Al Bawaba

VIVA – Negara yang paling berbahaya di dunia dapat menjadi acuan untuk kamu yang ingin berlibur ke luar negeri. Pemilihan destinasi wisata ini dinilai sangat penting karena bisa menentukan kenyamanan, keserasian, budget liburan, dan tentu saja keamanan saat berlibur. Sebab, tidak semua negara yang ada di dunia ini dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi liburan karena pertimbangan keamanan di negara tersebut, salah satunya adalah karena sering terjadi perang. Beberapa negara paling berbahaya di dunia ini adalah contohnya. 

Berencana Liburan Akhir Tahun ke Luar Negeri? Ini Negara dengan Nilai Tukar yang Menguntungkan!

Keamanan di negara tersebut sangat rendah, karena tingginya angka kriminalitas, peperangan, sampai ancaman lain yang dapat membahayakan para pelancong. Untuk itu, kamu harus mencari tahu terlebih dahulu sebelum memilih negara untuk berlibur. Sebab, bukan hanya negara yang rawan konflik, tapi beberapa negara di bawah ini mempunyai tingkat kriminalitas yang tinggi. Berikut adalah ulasan selengkapnya tentang negara paling berbahaya di dunia yang disadur dari Atlasnadboots.

Afghanistan

Pemerintah Resmi Naikkan PPN 12 Persen, Simak Alasan dan Ketentuannya

VIVA Militer: Pejuang Taliban Afghanistan

Photo :
  • The Federal News

Berbicara tentang Afghanistan, kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan segala macam berita tentang konflik yang sudah lama tidak berhenti sampai sekarang. Afghanistan adalah tempat kelompok organisasi ISIS beroperasi dan menjadi target invasi AS yang telah mengacaukan situasi ekonomi dan politik negara itu. Hal inilah yang membuat salah satu negara paling berbahaya di dunia ini menjadi ancaman bagi keselamatan siapa saja yang ada atau akan berkunjung.

Utusan Khusus Trump Yakin Konflik Rusia-Ukraina Tuntas Hanya dalam Beberapa Bulan

Irak

Konvoi kendaraan AS terlihat setelah mundur dari Suriah utara di perbatasan Irak

Photo :
  • ANTARA/Reuters/Kawa Omar/as

Irak belum tenang sampai saat ini sejak Saddam Hussein digulingkan pada tahun 2003 silam. Tidak hanya itu, Irak juga harus bertahan dari serangan kelompok teroris Negara Islam (ISIS), yang memperluas kekuasannya di tanah Irak sampai ke Suriah. Kelompok ISIS terseut sejauh ini berhasil menetap di Mosul, Tikrit, Fallujah, dan menguasai beberapa ladang minyak.

Republik Afrika Tengah

Pasukan Garuda di Republik Afrika Tengah

Photo :
  • istimewa

Republik Afrika Tengah memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Prancis pada tahun 1960. Setelah dikuasai oleh rezim militer Prancis, akhirnya Republik Afrika Tengah ini bisa melaksanakan pemilu pertamanya pada tahun 1993 silam. Tapi sayang, pemilu tersebut tidak berjalan mulus sampai menciptakan ketidakstabilan sehingga pemerintah dan kelompok masyarakat di negara ini saling memperebutkan kekuasaan secara massif. 

Sudan Selatan

Pengungsi Sudan Selatan

Photo :
  • MSF / Phil Moore

Sudan Selatan secara resmi berpisah dari Sudan pada tahun 2011 silam, dan setelah keputusan tersebut, negara baru ini kerap dirusak dengan perang saudara. Tidak hanya perang saudara, tetapi juga perang antar suku sering terjadi untuk merebut kekuasaan dan menyebabkan ratusan ribu hingga jutaan orang meninggal dunia di salah satu negara paling berbahaya di dunia ini.

Suriah

VIVA Militer: Pasukan tentara Nasional Suriah (SNA)

Photo :
  • Reuters

Suriah dinilai sebagai negara paling berbahaya di dunia akibat maraknya perang, terutama perang saudara yang masih berlangsung hingga saat ini. Perang saudara terjadi antara kelompok pemberontak yang menentang rezim Bashar al-Assad. Dalam menangani konflik ini, pemerintah daerah telah menggunakan taktik brutal dan senjata kimia, yang hanya akan membiarkan situasi politik ini disalahgunakan oleh ISIS. Akibatnya, ratusan ribu orang telah meninggal di sana sejauh ini.

Yaman

Militan kelompok Hutsi (Houthi) saat berkumpul di Kota Sanaa, Yaman

Photo :
  • AP Photo/Hani Mohammed

Di negara Yaman, tepatnya ibu kota Yaman, Sanaa, memiliki kelompok pemberontak yang menargetkan dan menahan orang asing. Kelompok ekstrimis seperti al Qaeda juga aktif di negara tersebut dan beberapa waktu yang lalu sempat menyerang negara yang berselisih dengan kelompok tersebut. Jumlah ranjau darat dan serangan udara telah membuat sebagian besar penduduk Yaman tidak memiliki kebutuhan dasar seperti air bersih dan bantuan medis.

Libya

VIVA Militer: Konvoi kendaraan militer Mesir di Sirte, Libya

Photo :
  • Al-Masdar News

Krisis Libya yang termasuk krisis kemanusiaan dan ketidakstabilan politik serta militer, diawali dengan maraknya Arab Spring pada tahun 2011. Sejak itu, Libya mengalami perang saudara, intervensi militer yang berasal dari negara lain, hingga pembunuhan diktator Muammar Gaddafi. Saat ini, Libya masih dalam suasana gencatan senjata sejak dimediasi oleh PBB pada Oktober 2020, dan tengah bersiap-siap untuk menggelar pemilihan umum.

Somalia

Perompak Somalia

Photo :
  • Getty Images

Saking berbahaya dan semrawutnya, Somalia disebut sebagai negara gagal, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyebutkan bahwa lebih dari 2,6 juta orang telah mengungsi di negara itu sendiri. Kurangnya pasukan polisi, kekeringan berkepanjangan dan kekurangan makanan telah memperburuk lingkungan negara yang sudah tidak stabil. Di Somalia, ada tingkat penculikan dan serangan teroris yang tinggi di bandara, gedung pemerintah, hotel, dan restoran. Orang asing, pejabat pemerintah, dan staf PBB menjadi sasaran utama para militan.

Republik Demokratik Kongo

Pasukan dan tank pemerintah terlihat di wilayah timur kota Rumangabo, Republik Demokratik Kongo, Kamis, 26 Juli 2012, setelah pemberontak M23 dan pasukan pemerintah terlibat baku tembak.

Photo :
  • ANTARA

Negara paling berbahaya di dunia terakhir adalah Republik Demokratik Kongo. Warga yang tinggal di wilayah timur dan utara yang dekat dengan perbatasan negara disarankan untuk berhati-hati, atau jika tidak penting, jangan pergi ke daerah tersebut karena situasi di sana yang tidak stabil. Penculikan, mutilasi dan pemerkosaan adalah hal biasa di negeri ini.

Kongo juga menghadapi risiko kejahatan jalanan, perampokan jalanan, dan penjarahan oleh kaum muda. Itu tidak terjadi pada malam hari, tetapi itu terjadi setiap saat. Hindari berjalan sendirian jika kamu tidak ingin terjadi apa-apa. Aparat keamanan di sini juga dikenal korup bahkan berkolusi dengan penjahat. Namun yang mengejutkan, negara ini tidak memiliki masalah terorisme.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya