Tentara Australia Diduga Meninju Menendang Mayat di Timor Timur
- abc
Tentara Australia disergap oleh milisi pro-Indonesia di dekat Kota Suai pada 6 Oktober 1999.
Dua orang tentara SAS Australia terluka saat itu, sementara dua anggota milisi tewas dalam baku tembak.
Dalam pernyataan saksi yang diperoleh program Four Corners, tentara Selandia Baru mengatakan Operator K "kehilangan kendali diri" setelah penyergapan dan dia terlihat menendang dan meninju mayat-mayat itu.
"Saya mendengar (Operator K) berteriak, 'Beraninya kamu menembak rekan saya,' atau kurang-lebih kata-kata seperti itu," kata saksi dari pasukan SAS Selandia Baru, yang diberi kode "Soldier U" oleh penyidik.
"Dia juga menendang dan meninju mayat-mayat itu sambil melontarkan kata-kata ini. Saat itu saya berada sekitar 10-15 meter dari LAV (kendaraan Australia yang mengangkut mayat-mayat itu) dan saya berpikir dia telah kehilangan kendali diri," tambahnya.
Seorang saksi tentara Selandia Baru menyebut dia diberitahu oleh seorang rekan Australia bahwa salah satu anggota milisi masih hidup dan mencoba bangkit untuk melarikan diri ketika Operator K 'menekuk' atau menembaknya.
Perwira SAS Selandia Baru "Prajurit X" mengatakan kepada penyidik bahwa Operator K ibarat "meriam longgar dan seringkali tidak profesional". Dia mengaku telah menyarankan agar Operator K ditarik dari garis depan.
Siapa yang mewawancarai saksi-saksi ini?