Gubernur Lemhannas Khawatir Perang Ukraina Semakin Meluas

Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto.
Sumber :
  • Tangkapan layar zoom meeting

VIVA – Sejak invasi yang diumumkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 24 Februari 2022, sampai saat ini belum ada titik terang untuk berdamai dengan Ukraina. Beberapa kali putaran pembicaraan damai terus dilakukan, namun belum ada kesepakatan yang kuat dari kedua negara tersebut atas perang yang memasuki hampir satu bulan itu.

Sebelumnya, seorang pejabat Ukraina yang turut andil dalam pembicaraan damai di Turki, mengatakan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berkemungkinan untuk bertemu dengan Putin ketika dokumen perjanjian damai mencapai tahap lanjut.

Namun, negosiator utama Rusia Vladimir Medinsky membantah hal tersebut. Dia mengatakan bahwa Presiden Putin harus menyelesaikan banyak pekerjaan sebelum bertemu dengan Zelensky.

VIVA Militer: Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin

Photo :
  • independent.co.uk

Merujuk pada hal yang sama, dalam webinar yang diadakan secara daring pada Senin 4 April 2022, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Andi Widjajanto, mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan berlangsung, namun tetap ada kekhawatiran.

“Ya, tampaknya pertemuan tersebut tetap berlangsung, tinggal bagaimana perundingan itu bisa dilakukan. Salah satu kekhawatiran saya lihat perundingan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina adalah sama sekali tidak melibat triparty (pihak ketiga),” kata Andi saat ditanyai mengenai isu Putin dan Zelensky akan segera bertemu.

“Tidak ada triparty yang bisa berperan sebagai fasilitator apalagi mediator. Itu benar-benar perundingan dyadic antara dua pihak yang bertikai. Perundingan dyadic antar dua pihak yang bertikai, ya pasti sulit. Biasanya lebih mudah kalau ada triparty, namun sampai hari ini kemungkinan hadirnya triparty itu belum kelihatan ya,” sambungnya.

Ukraina vs Rusia

Photo :
Hayden Davies, Tentara Bayaran Ukraina Diculik dan Dibunuh Pasukan Rusia

Dia juga menambahkan bahwa isu-isu di Ukraina mulai keras, terutama isu dua negara yang diakui kemerdekaannya oleh Rusia, isu tentang keberadaan militer Rusia di Ukraina, dan muncul kebutuhan untuk gencatan senjata. Andi memperingatkan bahwa bisa saja eskalasi Rusia di Ukraian semakin meluas.

“Jika dilihat dari logistik timeline, masuk ke musim semi, masuk ke musim panas. Itu lebih mempermudah logistik militer. Eskalasi konflik kemungkinannya justru semakin besar, karena menggelar logistik militer di bulan April sampai nanti kira-kira bulan Oktober, itu jauh lebih mudah daripada ketika awal pertempuran terjadi di musim dingin,” kata Andi.

PBB: 30 Persen Korban Ranjau Darat-Peledak di Gaza, Sudan, Dan Ukraina adalah Anak-anak
VIVA Militer: Tentara Israel menyerbu Jalur Gaza, Palestina

Tentara Israel Dituduh Terlibat Kejahatan Perang Gaza Hadapi Hukum di Argentina

Pengadilan di Argentina telah menerima kasus hukum terhadap Yuval Vagdani, seorang tentara Israel yang dituduh melakukan kejahatan perang dalam perang di Gaza.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025