Inggris Berencana Bangun 7 Pembangkit Tenaga Nuklir Baru pada 2050
- DW
VIVA – Seorang Menteri senior Inggris mengklaim, bahwa Inggris dapat membangun hingga tujuh pembangkit listrik tenaga nuklir baru pada tahun 2050. Dia juga mengatakan bahwa Inggris dapat meningkatkan penggunaan angin lepas pantai untuk mendiversifikasi sumber energi.
“Jika kita mempercepat ke-2050, ada dunia di mana kita memiliki enam atau tujuh situs (nuklir) di Inggris,” kata Menteri Bisnis dan Energi, Kwasi Kwarteng.
“Itu tidak akan terjadi dalam dua tahun ke depan. Tapi itu pasti sesuatu yang bisa kita cita-citakan,” katanya lebih lanjut.
Inggris telah menetapkan sendiri target netralitas karbon pada 2050. Pemerintah Inggris diperkirakan juga akan menerbitkan strategi keamanan energi baru yang sempat tertunda minggu depan.
Hal ini terjadi karena banyak orang Inggris berjuang untuk membayar tagihan energi di tengah krisis biaya hidup.
“Strategis melihat angin lepas pantai, dan khususnya nuklir, sebagai cara kita benar-benar dapat memiliki kapasitas pembangkit listrik di Inggris,” tutur Kwarteng.
Melansir dari The Korea Times, 4 April 2022, sekitar 21 persen listrik Inggris berasal dari 15 reaktor nuklir hari ini, menurut Asosiasi Perdagangan Energi Inggris.
Kwarteng dan Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps, meremehkan prospek membangun lebih banyak turbin angin darat, dan mengatakan hal tersebut harus ada persetujuan dengan masyarakat luas.
“Sehubungan dengan angin darat dan fracking kami hanya dapat melakukannya dengan persetujuan masyarakat yang luas,” kata Kwarteng.
“Saya tidak menyukai peningkatan besar-besaran di ladang angin darat, karena alasannya cukup jelas. Mereka dibangun di bukit, di sana dan menciptakan sesuatu yang merusak pemandangan bagi masyarakat, serta menimbulkan masalah kebisingan,” ujar Shapps menambahkan.
Selain itu, Inggris kurang bergantung pada energi Rusia daripada negara Eropa lainnya seperti Jerman. Kwarteng menyebutnya perlu untuk menghindari impor energi semacam itu.
“Idenya adalah mengingat apa yang Presiden Rusia Vladimir Putin lakukan, kami tidak ingin hidup di dunia di mana kami bergantung pada hidrokarbon Rusia,” katanya.
“Faktanya adalah tidak, tetapi kami ingin memiliki lebih banyak kemandirian pasokan. Tidak ada bensin dari Rusia, sekitar 18 persen adalah solar kami,” sambungnya.
Inggris juga berencana untuk menghentikan impor minyak Rusia pada akhir tahun ini untuk menghilangkan ketergantungan mereka pada Rusia.