Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Kekerasan pada Anak Pribumi Kanada
- Vatican Media
VIVA – Paus Fransiskus meminta maaf kepada penduduk asli Kanada pada Jumat 1 April 2022, atas peran Gereja Katholik Roma di sekolah-sekolah asrama yang berusaha menghapus budaya mereka, dan dimana banyak anak mengalami kekerasan dan pelecehan.
Fransiskus, dalam pidatonya kepada para pemimpin pribumi di akhir minggu pertemuan pribadi dengan kelompok individu delegasi dari negara pribumi, mengatakan ingin melakukan perjalanan ke Kanada Juli mendatang.
Melansir dari Channel News Asia, Jumat 1 April 2022, para pemimpin adat ingin paus membuat permintaan maaf di tanah Kanada.
“Atas perilaku tercela anggota Gereja Katolik, saya meminta pengampunan dari Tuhan dan saya ingin memberitahu anda dari lubuk hati saya bahwa saya sangat sedih,” kata Fransiskus yang berbicara menggunakan bahasa Italia.
“Saya bergabung dengan saudara saya uskup Kanada untuk meminta maaf,” sambungnya.
Sekitar 150.000 anak yang bersekolah di asrama, banyak dari mereja menjadi sasaran pelecehan, pemerkosaan, dan kekurangan gizi yang disebut oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsilasi pada 2015 sebagai genosida budaya.
Sekolah-sekolah Katolik yang beroperasi antara tahun 1831 dab 1996, adalah untuk mengasimilasi anak-anak pribumi. Mereka dijalankan oleh beberapa denominasi Kristen atas nama pemerintah, sebagian besar oleh Gereja Katolik.
Skandal sekolah ini mulai meletus lagi pada 2021 dengan ditemukannya sisa-sisa jasad 215 anak di bekas Sekolah Asrama India di Kamploops, di provinsi British Columbia, Kanada Barat.