Ukraina Kirimkan 45 Bus untuk Evakuasi Warga Sipil di Mariupol
- AP Photo/Markus Schreiber
VIVA – Pemerintah Ukraina mengirimkan 45 bus pada Kamis 31 Maret 2022 untuk mengevakuasi warga sipil dari kota Mariupol yang terkepung, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.
“Malam ini kami menerima pesan dari Komite Palang Merah Internasional bahwa Federasi Rusia menegaskan kesiapannya untuk membuka akses konvoi kemanusiaan ke kota Mariupol dengan transit melalui kota Berdiansk,” katanya dalam video yang diposting di Telegram.
“Kami mengirimkan 45 bus ke koridor Mariupol,” sambungnya.
Tujuh belas bus telah berangkat ke Mariupol dari Zaporizhzhia sekitar 220 kilometer ke barat laut. 28 bus lainnya sedang menunggu izin untuk melewati pos pemeriksaan Rusia di Vasylivka, dekat Zaporizhzhia.
“Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bahwa bus tiba di Mariupol hari ini dan menjemput orang-orang yang belum bisa keluar kota,” kata Vereschuk, melansir The Sundaily, Kamis 31 Maret 2022.
Sejauh ini, kesepakatan tentang evakuasi terpusat tidak dipatuhi. Warga sipil hanya dapat meninggalkan Mariupol dengan mobil mereka sendiri, yang sangat berbahaya bagi keselamatan.
Kota pelabuhan itu telah dikepung dan ditembaki oleh pasukan Rusia sejak akhir Februari. Orang-orang yang berhasil melarikan diri dan ONG menggambarkan kondisi di sana sebagai bencana besar. Warga sipil terkurung di ruang bawah tanah, kekurangan air dan makanan.
Rabu malam, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa koridor kemanusiaan akan dibuka dari Mariupol ke Zaporizhzhia melalui pelabuhan Berdiansk yang dikuasai oleh Rusia mulai pukul 10.00 waktu setempat pada Kamis 31 Maret 2022.
“Agar operasi kemanusiaan ini berhasil, kami mengusulkan untuk melaksanakannya dengan partisipasi langsung dari Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi, dan Komite Internasional Palang Merah,” kata pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian Rusia meminta Kiev untuk menjamin penghormatan tanpa syarat untuk gencatan senjata, melalui pemberitahuan tertulis kepada Rusia, UNHCR, dan ICRC sebelum pukul 06.00 pada hari Kamis.
Moskow juga meminta tentara Ukraina berkomitmen untuk memastikan keamanan konvoi bus di sepanjang koridor yang ditentukan. Wakil Perdana Menteri Ukraina, Vereschuk, mengatakan bahwa Ukraina telah mengkonfirmasi akan menjamin gencatan senjata.