Gadis Hindu Pakistan Dibunuh karena Tolak Pindah Agama dan Nikah Paksa

Pooja Kumari (18) tewas saat diculik untuk dipaksa menikah.
Sumber :
  • Photo courtesy of the family

VIVA – Seorang gadis remaja Hindu terbunuh pekan lalu di provinsi Sindh tenggara Pakistan setelah melawan saat diculik untuk dipaksa kawin dan pindah agama ke Islam, yang memicu ketakutan di kalangan komunitas minoritas Hindu di negara itu.

Erdogan: Hampir 50.000 Saudara Kita di Palestina Mati Sudah Menjadi Syahid

Pooja Kumari adalah seorang gadis berumur 18 tahun yang penuh kehidupan, dan bekerja sebagai penjahit pakaian tradisional di kota Rohri, distrik Sukkur, pelabuhan Karachi.

Melansir dari Aljazeera, Kamis 31 Maret 2022, paman Kumari bernama depan Odh mengatakan bahwa dia sering diganggu oleh wahid Bux Lashari, seorang anggota suku Lashari yang kuat. Lashari yang berumur 24 tahun itu telah mengancam Kumari dengan pernikahan paksa awal bulan ini.

Warga Hindu India Kirim Petisi ke Pengadilan, Sebut Situs Muslim Sufi Berada di Atas Kuil Dewa Siwa

Ilustrasi kekerasan terhadap wanita.

Photo :
  • Pixabay

Keluarga Kumari mengatakan mereka melaporkan ancaman tersebut kepada polisi setempat, namun polisi tidak menunjukkan minat dalam membantu keluarga Kumari melawan suku pemilik tanah yang terkenal kuat itu.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Seminggu kemudian pada 21 Maret 2022, Lashari muncul lagi bersama dua rekannya dan masuk ke rumah gadis itu. Ketika Kumari melawan penculikan tersebut, Lashari diduga menembakkan senjatanya.

“Mereka menembaknya hingga mati di tempat,” kata Odh kepada Aljazeera.

“Dia (Kumari) lebih memilih perlawanan dan kematian daripada menikahi penculik karena keyakinannya,” sambungnya.

Polisi menangkap Lashari dan dua rekannya pada 21 Maret 2022 setelah insiden itu menyebabkan kemarahan di media sosial Pakistan.

“Tuan Lashari dan dua lainnya ditangkap karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan itu. Tersangka utama bahkan telah mengakui kejahatannya,” kata pejabat polisi setempat Bashir Ashmed.

Kelompok hak asasi mengatakan Kumari termasuk di antara hampir 1.000 gadis minoritas yang dinikahkan secara paksa dan dipaksa masuk Islam.

“Perpindahan agama secara paksa bertentangan dengan ajaran Islam, dan kami berkomitmen untuk memastikan keadilan dan lingkungan bagi minoritas. Kami akan mengambil tindakan serius terhadap pelakunya dan memastikan perlindungan bagi keluarga gadis korban,” kata Hafiz Tahir Mehmood Ashrafi, asisten khusus Perdana Menteri Imran Khan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya