5 Fakta Perang Parit di Perang Dunia 1 yang Perlu Kamu Tahu
- Learnodo Newtonic
VIVA – Fakta perang parit di Perang Dunia 1 yang terjadi pada 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918. Tidak terlepas dari perang parit, pada masa perang parit itu banyak prajurit yang terkena mental, dari mulai ketika para prajurit mendapatkan luka-luka yang serius kemudian tidak mendapatkan perawatan cukup memadai, sehingga banyak para prajurit yang meninggal dunia.
Perang parit merupakan salah satu pertempuran jarak dekat, terkadang dalam perang itu musuh saling berhadapan dan bersembunyi di parit yang mereka buat, dan tempat pertempuran parit yang paling terkenal di Front Barat.
Pada saat itu, perang parit memberi pertahanan , keuntungan dan cukup sulit untuk menembus garis musuh. Setelah kekalahan Jerman di Marne pada bulan September 1914, kedua belah pihak memperluas sistem parit mereka dari perbatasan Swiss ke Laut Utara.
Berikut beberapa fakta perang parit dalam perang dunia 1, seperti dikutip dari Learnodo Newtonic, sebagai berikut:
1. Perang Parit di Perang Dunia 1 Dimulai Oleh Jerman
Ketika konflik dimulai di Front Barat pada bulan Agustus 1914, para komandan mengantisipasi perang yang akan melibatkan banyak pergerakan pasukan. Jerman telah melakukan gerakan serangan melalui wilayah Belgia dan ke Prancis. Kekalahan pada Pertempuran Marne Pertama, bagaimanapun membuat Jerman mundur.
Tetapi mereka tidak mau melepaskan wilayah yang telah mereka tempati selama ini. Karena itu, mereka memutuskan untuk menggali untuk menghindari kehilangan pijakan lagi. Di sisi lain, pasukan Prancis dan Inggris mendapati diri mereka tidak mampu menembus garis pertahanan ini.
Perkembangan mesin modern seperti senapan mesin dan artileri berat tiba-tiba membuat strategi bergerak maju, seperti serangan langsung ke infanteri, menjadi mubazir. Jadi Sekutu mengikuti menggali parit untuk memberikan perlindungan bagi pasukan mereka.
2. Ratusan Mil Parit yang DIbangun
Sistem parit dimulai sebagai strategi sementara tetapi akan menjadi urutan hari di Front Barat, karena tidak ada pihak yang dapat secara meyakinkan menembus garis pertahanan pihak lain dalam empat tahun ke depan. Ratusan mil parit dibangun di Front Barat, mulai dari Laut Utara dekat Nieuwpoort di pantai Belgia, melintasi Belgia dan Perancis utara dan timur, hingga perbatasan Swiss.
3. Sistem Parit Menjadi Rumit
Parit yang dibangun dengan tujuan memberikan perlindungan selama pertempuran singkat. Dinding depan atau tembok pembatas dibangun menghadap musuh dan rata-rata sekitar 10 kaki. Ini dilapisi dengan karung pasir dari bawah ke atas memanjang 2 sampai 3 kaki di atas permukaan tanah. Sebagian besar parit memiliki kedalaman sekitar 3 meter dan lebar antara 1 dan 2 meter.
Mereka diperkuat dengan balok kayu untuk menopang. Sebuah langkan dibangun di parit yang memungkinkan seorang prajurit untuk melangkah dan melihat dari atas, biasanya melalui lubang di antara karung pasir. Dinding belakang juga dilapisi karung pasir yang membantu meredam ledakan dan memperkuat tembok dari ancaman curah hujan dan tembakan musuh.
4. Parit Dibangun Berpola Zig-zag
Parit dibangun dengan pola zig-zag. Ini untuk menghentikan pecahan peluru yang terbang di sepanjang parit dan untuk menyerap ledakan. Juga jika musuh berhasil memasuki parit, dia tidak bisa begitu saja menembak lurus ke bawah garis. Kawat berduri digunakan secara luas di depan garis depan dan jika diperlukan, menjadi penghalang utama bagi musuh yang berhasil mencapainya.
5. Terkena Serangan Mental
Prajurit akan terus-menerus takut akan serangan musuh dan bisa mendengar peluru meledak. Kondisi di parit membuat tidur sangat sulit sehingga tentara juga sangat sedikit istirahat. Apa yang dialami para prajurit dalam perang itu sangat mengecewakan.
Dampak dari perang parit ini membuat para tentang terkena mental, seperti ada beberapa tentara yang terkena tembakan kemudian tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, Ada sekitar 80.000 serangan peluru yang dilakukan oleh tentara Inggris selama Perang Dunia I. Prajurit biasanya harus kembali berperang setelah hanya beristirahat beberapa hari.