Pencurian Gaji Pekerja di Australia Puluhan Miliar Dolar per Tahun
- abc
Pada tahun 2020, perusahaan konsultan PwC memperkirakan sekitar 13 persen dari total tenaga kerja Australia terdampak praktik pencurian gaji, dan paling banyak terjadi di sektor hospitality.
PwC menggunakan data badan pengawas ketenagakerjaan Fair Work Ombudsman dan memperkirakan total pencurian gaji mencapai A$1,35 miliar (setara dengan Rp14 triliun) per tahun.
Salah satu pengelola dana pensiun, Industry Super Australia, memperkirakan kesenjangan antara gaji yang seharusnya dibayar dan gaji yang dibayarkan pada 2018/19 berkisar $5 miliar (Rp50 triliun), mencakup seperempat angkatan kerja, atau hampir tiga juta orang.
"Akibat dari kekurangan pembayaran gaji, generasi pekerja di masa depan harus menanggung beban tabungan yang 'hilang', melalui tambahan pajak untuk menambah cadangan dana pensiun pemerintah, yang seharusnya ditanggung oleh kontribusi dana pensiun dari pemberi kerja," kata laporan Komite Senat.
Kantor Pajak Australia disoroti
Dalam penyelidikannya, Komite mendengar bahwa Kantor Pajak Australia (ATO) ternyata mengambil pendekatan "permisif terhadap pencurian dana pensiun pekerja".
"Komite mendapat informasi bahwa ATO menghukum secara tak memadai para majikan yang tidak patuh dan berulang kali melanggar," kata laporan itu.