Perang di Ukraina Ternyata Berdampak Sampai Luar Angkasa, Mengapa
- bbc
Rusia membalasnya dengan menarik kesepakatan dengan ESA untuk operasi peluncuran bersama dari Pusat Antariksa Guiana. Kerja sama ini telah menghasilkan 26 satelit Eropa yang berhasil diantar ke orbit oleh roket Soyuz Rusia sejak 2011 - satu dari peluncuran ini turut membawa Teleskop Luar Angkasa James Webb yang revolusioner akhir Desember lalu.
Akhirnya, Roscosmos mengumumkan pada 26 Februari lalu untuk mengakhiri kerjsama dengan NASA dalam misi Venera D, termasuk yang melibatkan peluncuran perangkat pengorbit dan pendarat di Venus pada 2029.
`Biarkan mereka terbang dengan sapu`
Moskow juga mengatakan akan menghentikan pasokan mesin roket ke perusahaan-perusahaan AS.
"Biarkan mereka terbang menggunakan sapu," Rogozin kepada saluran tv berita pemerintah Rusia, Rossiya 24, awal bulan ini. Sapu ini merujuk pada dongeng penyihir yang menggunakan alat bersih-bersih itu untuk terbang.
Dalam pernyataan kepada publik baru-baru ini mengenai krisis Ukraina, Badan Antariksa AS (NASA) menyepelekan sikap Rogozin itu.
"Orang-orang lain yang bekerja di program antariksa sipil Rusia, mereka profesional. Mereka tidak ragu dengan kami, astronaut Amerika, dan misi kendali Amerika," Kepala NASA, Bill Nelson kepada Associated Press pada 18 Maret.
Memang, Amerika dan Rusia telah bekerja sama untuk urusan luar angkasa selama puluhan tahun, bahkan ketika terjadi Perang Dingin.
Setelah perlombaan misi antariksa dari 1950an hingga 1960an, yang secara simbolis dimenangkan oleh Washington dengan pendaratan di Bulan pada 1969, perwakilan kedua negara itu akhirnya saling bersalaman di luar angkasa pada 1975, sebagai bagian dari misi Apollo-Soyuz.