Dewan Keamanan PBB Jegal Langkah Rusia soal Resolusi Ukraina

Ilustrasi Rapat Dewan Keamanan (DK) PBB
Sumber :
  • UN Security Council

VIVA – Sebuah rancangan resolusi (ranres) yang diajukan Rusia dan berisi seruan soal akses bantuan dan perlindungan warga sipil di Ukraina, terjegal di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pemungutan suara pada Rabu 23 Maret 2022.

Dari total 15 negara anggota Dewan Keamanan, hanya Rusia dan China yang menyetujui ranres tersebut sementara sisanya memilih abstain. Resolusi rancangan Rusia itu tidak menyebut-nyebut soal peranan Moskow dalam krisis Ukraina.

"Kalau Rusia memang peduli soal kondisi kemanusiaan, seharusnya mereka berhenti mengebom anak-anak dan berhenti melancarkan taktik pengepungan. Tapi ternyata tidak demikian," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward di Dewan pascapemungutan suara.

Paramedis mengevakuasi warga yang tertembak di Mariupol, Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Evgeniy Maloletka

Rusia selama ini membantah menjadikan warga sipil sebagai target serangannya.

Untuk dapat disahkan, rancangan resolusi Dewan Keamanan harus mendapatkan sedikitnya sembilan suara dukungan serta tidak ada veto dari salah satu negara ini: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, dan Rusia.

Moskow sebelumnya membatalkan pemungutan suara di Dewan Keamanan yang dijadwalkan Jumat pekan lalu, setelah menuding negara-negara Barat melancarkan "tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap langkah itu. Rusia mengajukan ranres setelah Prancis dan Meksiko menarik rancangan versi mereka ke Dewan Keamanan karena yakin dokumen itu akan diveto oleh Moskow.

Dokumen rancangan Prancis dan Meksiko berisi kritik terhadap Rusia, yang dianggap sebagai penyebab kemunculan masalah kemanusiaan di Ukraina. Ukraina dan negara-negara sekutunya, sementara itu, berencana mengajukan ranres ke forum pemungutan suara di Majelis Umum PBB.

Masih Ada 72 WNI Bertahan di Ukraina, Menurut Data KBRI Kiev

Warga Jerman menggelar aksi unjuk rasa mendukung Ukraina di Berlin, Minggu 13 Maret 2022.

Photo :
  • AP Photo/Michael Sohn

Di majelis beranggotakan 193 negara itu, tidak ada negara yang punya veto (hak membatalkan). Afrika Selatan juga mengajukan ranres tandingan ke Majelis Umum menyangkut Ukraina, tapi tidak menyebutkan soal Rusia.

Al-Assad Babak Belur, Pemberontak Rebut Markas Polisi dan Intelijen Suriah

Ranres yang diusung Ukraina saat ini mendapat dukungan dari 88 anggota Majelis, sementara ranres versi Afrika Selatan didukung oleh enam negara, termasuk China, kata beberapa diplomat.

Ukraina dan negara-negara sekutunya berupaya menambah jumlah 141 suara dukungan yang didapat pada 2 Maret, saat Majelis Umum mengesahkan resolusi yang menyesalkan "agresi" Rusia ke Ukraina dan mendesak Moskow menarik pasukan dari Ukraina.

Mesir Gelar Konferensi Menteri untuk Tingkatkan Respons Kemanusiaan di Gaza

Resolusi 2 Maret itu ditolak oleh Rusia, Belarus, Korea Utara, Suriah, dan Eritrea. Sebanyak 35 negara, termasuk China, abstain.

Jokowi bersama dengan Cagub Kaltim nomor urut 2 Rudy Mas'ud

Jokowi Sebut Calon Kepala Daerah Menang PIlkada Bukan karena Endorse Dirinya: Saya Bisa Apa Sih

Jokowi mengatakan bahwa calon kepala daerah yang memperoleh suara terbanyak karena kerja keras calon tersebut.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024