Rusia Bersikeras soal AS Bikin Senjata Biologis Mematikan di Ukraina

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong

VIVA – Rusia tetap bersikeras mengatakan bahwa laboratorium biologi Amerika Serikat (AS) di Ukraina bertujuan untuk meneliti penyakit yang mematikan. Penelitian yang dilakukan AS ini memfokuskan pada patogen dan virus berbahaya.

Digembleng Sebulan Lebih, 27 Prajurit Wanita Angkatan Laut Dapat Brevet Terjun Payung Free Fall dari Wakasal

Rusia mengklaim bahwa AS menjalankan tiga bidang penelitian yakni:

1.       Penelitian di bidang pertama adalah pemeriksaan biologis di wilayah yang digunakan untuk pasukan negara NATO

Tentara Korut Ditarik dari Perbatasan Ukraina, Ada Apa?

2.       Secara reguler, AS mengumpulkan dan membawa jenis-jenis mikroorganisme berbahaya dan membawanya ke AS

3.      Pada bidang penelitian kedua, AS melaksanakan penelitian agen-agen senjata biologis dengan penyakit yang bersifat khusus, seperti wabah alam dan dapat menginfeksi manusia.

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

“Selama operasi militer khusus Rusia di Ukrain, pegawai-pegawai laboratorium tersebut memberikan dokumen kepada pihak Rusia yang membuktikan pengeliminasian secara segera, segala informasi terkait program biologi militer oleh pihak AS di wilayah Ukraina dan didanai oleh Kementerian Pertahanan AS,” tulis pernyataan Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia, pada Rabu 23 Maret 2022.

Kedutaan Besar Rusia mengatakan dengan dukungan administrasi dan keuangan AS, sebuah jaringan yang terdiri dari 30 laboratorium biologi beroperasi di wilayah Ukraina sejak 2014 lalu.

Laboratorium tersebut bertujuan untuk meneliti penyakit mematikan seperti patogen dan virus yang sangat berbahaya. Penelitian ini dipesan langsung oleh Defense Threat Reduction Agency di bawah Departemen Pertahanan AS.

Sejak 24 Februari 2022, Kementerian Kesehatan Ukraina telah memberikan arahan supaya semua agen biologi yang ada di laboratorium tersebut dihilangkan, menurut pihak Rusia.

“Keadaan ini menegaskan bahwa Washington dan Kiev sangat takut bahwa pakar Rusia akhirnya mendapat bukti berupa dokumen dan upaya untuk meningkatkan sifat patogen mikroorganisme dengan penggunaan metode biologi sintetis.”
 

Ilustrasi/Proses autopsi korban penembakan

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Peristiwa penembakan polisi kembali menjadi sorotan publik menyusul kasus seorang perwira polisi menembak anak buahnya sendiri di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024