Serangan Rusia ke Ukraina Dapat Naikkan Harga Mi Instan Dunia
- abc
Franciscus juga mengatakan bahwa perusahaannya masih memiliki persediaan gandum dari Ukraina yang diimpor Februari lalu.
"Sampai hari ini, sampai bulan depan, dan dua bulan ke depan, menurut saya tidak ada gangguan kok," ujar kepada CNNIndonesia.com (04/03).
Menurut World Instant Noodles Association, kenaikan harga juga akan terjadi di Jepang, yang termasuk lima negara yang mengonsumsi mi instan terbanyak di dunia.
"Harga bahan, termasuk gandum dan kelapa sawit sudah naik dan pabrik besar di sini sudah memutuskan untuk menaikan harga lima sampai 12 persen," ujar juru bicara organisasi tersebut.
Kenaikan harga ini akan terjadi di bulan Juni.
Makanan pokok untuk sebagian warga
Sopir ojek online Budi Iswandi di Jakarta Budi Iswandi, yang biasanya membeli mi instan dalam jumlah banyak sekaligus, menyadari kenaikan harga produk tersebut.
Karena tidak suka makan nasi, Budi mengonsumsi mi instan hampir setiap hari.
"Saya terkejut harganya naik. Saya tahu ada perang, tapi tidak mengira itu akan mempengaruhi harga mi instan," katanya.