Sketsa Tokoh RI Dikoleksi Dubes Ukraina: Hoegeng hingga Chairil Anwar
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengungkap betapa dia amat tertarik dengan sejarah dan kebudayaan di Indonesia. Terbukti dari pajangan, kalender hingga gantungan di dinding dan sudut kantornya yang menunjukkan figur-figur Indonesia baik pahlawan hingga tokoh pergerakan.
Dubes Vasyl Hamianin saat disambangi VIVA di ruang kerjanya di kantor Kedubes Ukraina di kawasan Kuningan, Jakarta itu pada Selasa, 15 Maret 2022 bersemangat menunjukkan hal itu. Satu per satu potret, sketsa dan tulisan tokoh-tokoh Indonesia dia tunjukkan.
"Pasti Anda tahu siapa ini, dia ini kini dikenal di Ukraina dan warga Ukraina suka dengan puisi-puisinya," kata Dubes Vasyl sembari menunjukkan sketsa wajah penyair Chairil Anwar yang disandingkan dengan karya puisinya "Karawang-Bekasi" dan puisi "Aku".
Selain itu Dubes Vasyl juga menunjukkan pajangan dinding bergambar skesta wajah Ranggawarsita dan filosofinya yang terkenal. Tak hanya itu ada juga kalender dengan gambar sketsa Pangeran Diponegoro hingga kalender satu tahun dengan sketsa wajah tokoh Polri Jenderal Hoegeng beserta kutipan sang tokoh bertengger di kantor kedubes tersebut.
Vasyl mengatakan, pihaknya memang selalu bergairah memperkenalkan tokoh dan filosofi perjuangan Indonesia kepada masyarakat Ukraina meskipun secara jarak, Indonesia dan Ukraina cukup jauh. Namun pesan spirit yang bagus kata dia harus diperkenalkan.
"Mereka sangat tertarik loh dan perjuangan serta nilai-nilai itu jadi inspirasi bagi warga Ukraina," kata pria semampai tersebut pada Selasa siang itu.
Vasyl sendiri mengatakan belajar tentang hal tersebut baru hitungan 1-2 tahun namun dia semakin ingin mendalami dan membagikan cerita heroik dan kegigihan para tokoh sejarah Indonesia. Apalagi kata dia hal itu semakin relevan ketika saat ini Ukraina harus menangkis serangan Rusia yang bertubi-tubi ke negaranya.
Dia juga sempat menunjukkan buku yang bertuliskan aksara Jawa yang diberikan kepadanya sebagai kenang-kenangan. Namun sayangnya kata Dubes Vasyl, dia belum paham bahasa dan aksara Jawa meski diakuinya cukup tertarik untuk mulai belajar dan akan mulai mempelajarinya pada waktu yang tepat.