Australia Cabut Larangan Masuk Kapal Pesiar Setelah Dua Tahun
- ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan
VIVA – Australia pada Selasa 15 Maret 2022, mengatakan akan mencabut larangan masuk untuk kapal pesiar internasional mulai bulan depan. Pencabutan larangan ini secara efektif mengakhiri kebijakan larangan perjalanan terkait COVID-19 setelah dua tahun, dan meningkatkan industri pariwisata yang berdampak parah karena pandemi.
Australia melarang masuknya kapal pesiar pada Maret 2020, ketika mereka menjadi penyumbang terbesar kasus COVID-19 sebanyak 20 persen pada awal pandemi. Kapal-kapal tersebut menjadi bagian dari respons pandemi setelah penumpang yang bergejala diizinkan untuk turun di Sydney. Banyak diantaranya kemudian dinyatakan positif.
Pemerintah federal mengatakan tidak akan memperbaharui larangan saat ini setelah 17 April 2022, karena Australia akan mulai beradaptasi dengan virus corona setelah mencapai tingkat vaksinasi lebih tinggi. Bulan lalu, Australia sepenuhnya membuka kembali bandaranya untuk pelancong internasional yang divaksinasi.
Sebelum pandemi, Australia menyambut lebih dari 600.000 penumpang kapal di seluruh pelabuhannya dari hampir 350 kapal pada 2019. Menurut data resmi, sumber pendapatan utama bagi industri pariwisata Australia senilai A$60 miliar atau setara dengan US$43 miliar.
“Saya tidak sabar untuk melihat terminal kapal pesiar kami sekali lagi dipenuhi dengan penumpang internasional yang tiba, menghidupkan industri kapal yang penting ini, dan kembali ke atas air sekali lagi,” kata Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews dalam sebuah pernyataan. Dikutip dari Channel News Asia, Selasa 15 Maret 2022.
Meskipun ada seruan dari para pakar kesehatan untuk menerapkan kembali beberapa pembatasan, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak menggubris hal itu. Dia mengatakan bahwa Australia siap untuk hidup dengan COVID-19 seolah-olah itu adalah flu biasa.
Sejauh ini, lebih dari 31.000 kasus telah dilaporkan dan 21 kematian baru yang dilaporkan pada Selasa sore. Penghitungan total Australia hingga hari ini mencapai lebih dari 3,2 juta kasus yang dikonfirmasi dan 5.612 kematian.