Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Perang Ditangkap di Seluruh Rusia
- Video The Guardian
VIVA – Lebih dari 750 orang telah ditangkap di kota-kota di seluruh Rusia, karena memprotes invasi Moskow ke Ukraina, yang sekarang memasuki minggu ketiga. Kelompok pemantau independen OVD, mengatakan polisi telah menangkap sedikitnya 756 orang selama demonstrasi di 37 kota Rusia, setengahnya ditangkap di ibu kota Moskow.
Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, OVD melaporkan ada 14.000 penangkapan dengan tindakan anti-perang di Rusia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 170 orang masih dalam tahanan.
Melansir dari Aljazeera, Senin 14 Maret 2022, Kremlin sebelumnya mengesahkan undang-undang yang mulai berlaku 4 Maret 2022, yang mengkriminalisasikan protes terhadap perang, dan pemberitaan perang independen dengan kurungan penjara selama 15 tahun.
“Sangat sulit bagi orang untuk turun ke jalan dan memprotes. Siapapun yang mencoba keluar atau terlihat seperti pengunjuk rasa akan diseret dengan kasar,” kata Bernard Smith dari AlJazeera, melaporkan dari Moskow.
Di kota kedua Rusia, Saint Petersburg ada beberapa penangkapan termasuk seorang pengunjuk rasa yang diseret di tanah. Nevsky Avenue pusat kota Rusia juga telah ditutup oleh polisi dengan selusin mobil polisi terparkir di sepanjang jalan.
“Menakutkan untuk pergi ke luar, tentu saja, mereka menahan semua orang. Banyak teman saya telah ditahan dalam beberapa hari terakhir, beberapa bahkan dikeluarkan dari universitas,” kata Kristina seorang pengunjuk rasa.
Akhir pekan lalu, polisi telah menangkap lebih dari 5.000 pengunjuk rasa di seluruh Rusia. Beberapa polisi anti huru hara memiliki huruf ‘Z’ dengan warna bendera Rusia di helm mereka. Huruf ‘Z’ sendiri merupakan simbol dukungan untuk Moskow sebagai operasi militer khusus ke Ukraina.