Skandal Perdagangan Anak Berkedok Adopsi di RI-Belanda Terungkap
- bbc
Dia tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan pengalaman tak mengenakkan yang ia alami.
Awalnya, Yanien tak menyadari apa yang dia alami adalah penculikan. Baru ketika usianya beranjak dewasa, ia menyadari dirinya menjadi korban dari perdagangan anak.
"Ini tentang penculikan. Ini tentang anak yang diculik. Anak yang tak punya pilihan. Ini adalah pilihan dari orang dewasa yang menjual anak itu demi uang. Ini tentang uang," tegas Yanien.
Penculikan dan pemalsuan dokumen seperti yang dialami Yanien, serta keberadaan apa yang disebut "peternakan bayi", menjadi temuan penyelidikan komite investigasi antar negara di Belanda yang dirilis tahun lalu.
Baca juga:
- Perjalanan berliku perempuan Indonesia yang diadopsi orang Belanda mencari ibu kandungnya selama 41 tahun
- Perjuangan anak adopsi asal Korsel mencari ibu kandungnya: `Ibu, apakah ibu mengenali saya?`
- Anak-anak yang diadopsi dari Indonesia desak pemerintah Belanda ganti rugi `kerugian mental` akibat adopsi ilegal
Hasil penyelidikan itu mengungkap telah terjadi "pelanggaran serius" dalam praktik adopsi anak ke Belanda dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Sri Lanka, Bangladesh, Kolombia, dan Brasil.
Yanien adalah salah satu dari lebih 3.000 anak Indonesia yang diadopsi ke Belanda sebelum 1984, ketika pemerintah Indonesia menutup rapat adopsi ke luar negeri karena skandal yang kerap terjadi dalam pengadopsian anak-anak tersebut.