Putin Tegaskan Sanksi Barat Akan Berbalik Sengsarakan Mereka
- ANTARA/Russian Pool/via Reuters/pri
VIVA – Setelah deklarasi perang yang didengungkan oleh Rusia terhadap Ukraina, negara-negara Barat mulai menjatuhkan sejumlah sanksi. Sanksi tersebut bertujuan agar Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang di atas tanah Ukraina.
Namun, Putin tidak mau menyerah. Dia mengatakan bahwa Rusia akan bangkit kembali setelah sanksi yang diberikan oleh Barat terhadap negaranya.
Dia menegaskan bahwa sanksi tersebut justru akan menyengsarakan Barat karena menyebabkan harga pangan dan energi naik lebih tinggi. Mengenai invasi terhadap Ukraina, Putin menjelaskan tidak ada alternatif lain selain ‘operasi militer khusus’ di Ukraina.
Tidak hanya itu, dia dengan gamblang mengatakan bahwa Rusia bukanlah negara yang dapat menerima kompromi kedaulatannya untuk keuntungan ekonomi jangka pendek.
“Sanksi ini akan dikenakan dalam hal apapun. Ada beberapa masalah dan kesulitan, tetapi di masa lalu kami telah mengatasinya dan kami akan mengatasinya sekarang,” kata Putin dalam pertemuan dengan pemerintah Rusia pada Kamis 10 Maret 2022.
Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami,” sambungnya, dikutip dari Aljazeera, Jumat 11 Maret 2022.
Komentarnya tersebut dirancang untuk menggambarkan sanksi Barat sebagai tindakan yang merugikan diri sendiri. Dia meyakinkan bangsa Rusia bahwa negaranya dapat menahan perang ekonomi melawan bank, bisnis, dan oligarki bisnisnya.
Putin dengan bangga mengatakan bahwa Moskow adalah produsen energi utama yang memasok sepertiga gas Eropa. Dalam hal ini, Putin akan terus memenuhi kontraktualnya meskipun telah dikecam dengan sanksi, termasuk larangan pembelian minyak Rusia oleh Amerika Serikat (AS).
“Mereka mengumumkan bahwa mereka menutup impor minyak Rusia ke pasar Amerika. Harga di sana tinggi, inflasi sangat tinggi, bahkan telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah. Mereka mencoba menyalahkan hasil kesalahan mereka sendiri pada kami. Kami sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu,” kata Putin.
Sedangkan untuk melawan Barat, Pemerintah Rusia mengatakan bahwa mereka telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, medis, mobil, pertanian, listrik, dan teknologi hingga akhir 2022.
Putin dengan tegas mencatat bahwa Rusia adalah produsen utama pupuk pertanian, dan akan ada konsekuensi negatif terhadap pasar pangan dunia jika Barat membuat masalah bagi Rusia.