Kemlu: 120 WNI di Ukraina Dipulangkan ke RI, 32 Orang Pilih Menetap

Garuda Indonesia angkut WNI yang dievakuasi dari Ukraina
Sumber :
  • Dokumentasi Garuda Indonesia

VIVA – Pemerintah Indonesia masih terus berusaha untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Ukraina. Upaya evakuasi ini menyusul konflik yang terjadi di Ukraina masih terus memanas, bahkan Rusia masih terus meluncurkan pengeboman di beberapa kota Ukraina yang masih dihuni warga sipil.  

Intelijen Ukraina Disebut Jadi Dalang Serangan Bom yang Tewaskan Jenderal Rusia

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha dalam konferensi pers daring, pada Kamis 10 Maret 2022, mengkonfirmasi bahwa sampai saat ini ada 165 WNI yang berada di Ukraina. 

120 diantaranya berhasil dievakuasi dan sudah kembali ke Indonesia. 80 lainnya tiba di Indonesia pada 3 Maret 2022, 40 lainnya sudah berhasil dievakuasi ke luar Ukraina dan sudah kembali ke Indonesia.

Komandan Pasukan Senjata Kimia Rusia Tewas Dilalap Bom di Moskow

Judha menyampaikan bahwa ada 13 WNI yang masih dalam proses evakuasi di Ukraina, 9 diantaranya berada di Chernihiv, 2 di Kharkiv, dan 2 lainnya baru saja tiba di Lviv. D 

"Dari 13 tersebut, 4 WNI sudah ada di lokasi yang aman, 9 di Chernihiv sedang kita upayakan untuk bisa evakuasi segera," kataJudha pada saat Konferensi Pers melalui Zoom Meeting, Kamis 10 Maret 2022.

Presiden Ukraina Bagikan Video Tentara Rusia Bakar Tentara Korut yang Tewas

Dia menegaskan bahwa masih ada 32 WNI lainnya yang memilih untuk menetap di Ukraina karena WNI tersebut menikah dengan warga Ukraina. "Warga negara kita atas pilihan sendiri memilih untuk tetap tinggal bersama keluarganya," ujar Judha.

Dalam dua minggu terakhir, data keseluruhan WNI yang berada di Ukraina terus berubah, hal ini merupakan salah satu kesulitan bagi pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi WNI yang berada di Ukraina. Namun, Judha juga menegaskan bahwa setelah evakuasi berhasil dilakukan ada beberapa WNI yang baru melapor diri yang sebelumnya tidak ada di database WNI.

Pemerintah juga berusaha untuk melakukan komunikasi secara rutin kepada WNI yang berada di Chernihiv, mengingat bahwa lokasi tersebut masih belum terbilang aman bagi warga sipil. Judha menjelaskan bahwa 9 WNI tersebut dalam keadaan aman, kebutuhan logistik juga tercukupi.

"Tantangan yang kita hadapi saat ini, Chernihiv masih menjadi zona yang kurang aman. Beberapa upaya kemiliteran koridor yang bisa kita pantau ternyata tidak efektif di lapangan," katanya.

Selain itu, Judha juga menjelaskan bahwa pemerintah pada Rabu 9 Maret 2022, berusaha untuk mengeluarkan WNI dari kota Chernihiv lewat koridor kemanusiaan. Namun, pertempuran masih terjadi di rute evakuasi.

"Kemarin sebetulnya kita sudah mengupayakan penjemputan ke arah Chernihiv, kita juga sudah berkoordinasi oleh pihak-pihak terkait di lapangan. Namun ternyata pertempuran masih terjadi di rute evakuasi, sehingga demi keselamatan para WNI kita maka kita tunda terlebih dahulu proses evakuasi mereka," kata Judha 

Judha menepis berita simpang siur yang mengatakan bahwa ada WNI yang disandera oleh pasukan Rusia. Menurutnya, informasi itu tidaklah benar. Dia mengkonfirmasi bahwa WNI tidak dalam penyanderaan, melainkan WNI belum bisa bergerak atau belum bisa untuk dievakuasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya