Nasib Pekerja Migran Indonesia Isolasi Mandiri di Hong Kong, Menderita
- abc
Martuti menambahkan, selama pandemi, majikan melarang para pekerja libur karena takut akan membawa virus masuk ke rumah.
"Tapi mereka sendiri karena tidak berani keluar, kadang bikin acara di rumah, berpeluang membawa virus masuk ke rumah dan jadi beban tambahan kami."
Sebagian merasa bersyukur memiliki majikan yang baik
Linda Susanti sudah bekerja di Hong Kong selama 10 tahun terakhir sebagai pekerja migran.
Perempuan 29 tahun asal Lampung ini selama sepekan terakhir positif terkena COVID-19 di tengah meningkatnya kasus varian Omicron di bekas koloni Inggris tersebut.
Padahal Linda baru saja mendapatkan vaksin booster sepekan sebelum dia terjangkit.
"Adik majikan saya pertama kena, kemudian nenek dari anak yang saya asuh juga terkena lalu saya," kata Linda kepada ABC Indonesia.
"Gejala saya tidak parah sih, cuma batuk, pilek saja, dan sakit tenggorokan."
Setelah positif, Linda menjalani isolasi di rumah lama majikannya yang tidak ditempati lagi.
"Saya biasanya tinggal dengan adik majikan saya, nenek dan anak yang asuh, sementara majikan tinggal di rumah yang lain. Setelah positif, saya kembali ke rumah majikan dan disuruh isolasi ke rumah yang satu lagi.
"Saya alhamdulillah merasa beruntung bisa tinggal di rumah majikan yang memang kosong," kata Linda lagi.