Turis Rusia di Bali Tak Bisa Tarik Uang dari ATM akibat Sanksi Perang
- abc
Kepada Reuters, manajer salah satu kafe di Bali, Rifki Saldi Yanto, mengatakan turis-turis Rusia yang datang ke tempatnya telah berkurang dalam beberapa hari terakhir. Mereka yang datang kebanyakan membayar dengan uang tunai.
Selain di Bali, saat ini lebih dari 7.000 turis Rusia terkatung-katung di Thailand karena pembatalan penerbangan, jatuhnya nilai mata uang rubel, dan masalah pembayaran.Â
Perekonomian Rusia menghadapi krisis terparah sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, setelah negara-negara Barat mengisolasinya dari sistem keuangan global.
Sistem pembayaran internasional SWIFT telah memutuskan koneksi sejumlah bank Rusia dari jaringannya, sementara layanan kartu kredit Visa dan Mastercard memblokir penggunaan di luar negeri dari kartu bank Rusia mulai 9 Maret 2022.
Isolasi ekonomi terus berlanjut
Dalam laporan Reuters lainnya disebutkan, tekanan terhadap Moskow meningkat pada hari Rabu (09/03) setelah produsen makanan Nestle, produsen rokok Philip Morris dan produsen elektronik Sony menyatakan mundur dari negara itu.
Amerika Serikat (AS) juga sedang mempertimbangkan sanksi terhadap pemasok tenaga nuklir Rosatom sementara Bank Dunia mengatakan Pemerintah Rusia hampir gagal membayar utangnya.
Pemerintahan Presiden Vladimir Putin telah mengambil langkah-langkah untuk menopang perekonomian dan berencana untuk membalas larangan dari AS atas ekspor minyak dan energinya.
Dari sisi diplomasi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tiba di Turki untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya pada hari Kamis (10/03).