Lawan Rusia: Anak-anak Muda Ukraina Terinspirasi Sumpah Pemuda RI
- bbc
Menyiapkan koper untuk evakuasi
BBC
Gedung-gedung terbakar di seputar Kyiv.
Seperti warga Ukrana lainnya, Yuliia terbangun di pagi hari pada 24 Februari lalu karena suara sirene dan dentuman serangan Rusia, tanda agresi dan perang dimulai. Pagi itu dia sebut "paling buruk" dalam hidupnya.
Di lapangan, pasukan Rusia terus menggempur kota-kota kunci dan mendekati ibu kota Kyiv, pada Rabu (09/03). PBB mengatakan sejauh ini lebih dari dua juta orang mengungsi.
Saat Rusia mulai menyerang Ukraina, Yuliia tinggal di Kyiv bersama suaminya. Namun beberapa hari kemudian orang tuanya meminta mereka untuk pindah ke Kremenets, Ukraina bagian barat, yang sejauh ini menurutnya lebih aman.
Sejumlah teman-temannya masih berada di Kyiv, termasuk Iryna Zelevska, yang bekerja di KBRI Ukraina.
Iryna mengatakan dia "bersama orang tua dan adiknya" selalu di rumah dalam dua minggu ini dan hanya keluar untuk membeli keperluan makanan dan obat.
"Kalau perlu, kami keluar rumah untuk mencari makanan. Tapi banyak produk yang sudah habis, seperti roti, susu, sayuran," cerita Iryna.
Di rumah, kata Iryna, mereka membaca buku dan mengikuti berita perkembangan di Ukraina.
"Saya juga menggambar untuk mengalihkan perhatian dari suara ledakan," tambah Iryna sambal menunjuk lukisan pura di Danau Bratan, Bali, yang dia pajang di tembok kediamannya.
Iryna juga menunjuk koper-koper untuk evakuasi yang telah mereka persiapkan bila suatu waktu diperlukan.