CIA Sebut Putin Frustasi, Serangan Kilat Rusia ke Ukraina Gagal Total

Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sumber :
  • ANTARA/Russian Pool/via Reuters/pri

VIVA – Direktur CIA William Burns yang juga mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Moskow, mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin merasa marah dan frustasi dengan situasi di Ukraina, dan ada kemungkinan meningkatkan serangan di Ukraina.

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Putin disebut marah dan frustasi lantaran rencana agresi militer Rusia ke Ukraina tidak berjalan sesuai rencana. Putin awalnya ingin memperoleh kemenangan cepat di Ukraina. Targetnya merebut ibu kota Kiev dalam dua hari ternyata gagal total.   

"Dia kemungkinan akan menggandakan dan mencoba untuk menindas militer Ukraina tanpa memperhatikan korban sipil. Dia tidak memiliki akhir politik yang berkelanjutan dalam menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina," kata Burns, dikutip dari ABC News, Rabu 9 Maret 2022.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

"Putin telah berkomentar secara pribadi dan kepada publik selama bertahun-tahun bahwa dia tidak percaya Ukraina adalah negara yang kuat," sambungnya

Burns juga menyebut bahwa tindakan Putin dalam dua minggu terakhir adalah rencana yang biadab. Direktur Badan Keamanan Nasional AS, Jenderal Paukl Nakasone mengatakan AS telah menyusun skenario untuk serangan siber Rusia.

AS Berniat Kirim Senjata Nuklir ke Ukraina, Rusia: Tindakan Gila

"Kita harus menjadi lebih baik, kita harus memperkuat infrastruktur kita dan memiliki kemampuan untuk menjadi tangguh. Kita harus menjadi lebih baik," kata Paukl.

Pejabat Tinggi badan intelijen Amerika Serikat pada Selasa 8 Maret 2022, menyampaikan masalah serius mengenai tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, dan bagaimana invasi tersebut akan mempengaruhi keselamatan dan keamanan Amerika Serikat.

"Komunitas intelijen, seperti yang anda tahu, memberikan peringatan tentang rencana Presiden Putin. Tetapi, kita berharap kita salah," kata Direktur Intelijen Nasional, Avril Haines kepada Komite Intelijen DPR pada acara tahunannya.

Kegagalan Rusia untuk merebut Kiev dengan cepat telah membuat Moskow kehilangan kemenangan momentum untuk menaklukkan Kiev dalam waktu yang singkat.

"AS melihat rencana (invasi) dibangun dengan buruk, masalah moral dan masalah logistik yang cukup besar oleh pihak Rusia. Tidak jelas apakah Rusia akan mengejar rencana untuk menduduki seluruh wilayah Ukraina," ujar Haines 

Menurutnya, agresi militer pasukan Rusia dilakukan dengan mengabaikan keselamatan warga sipil non-kombatan, karena Rusia meluncurkan artileri dan serangan udara ke daerah perkotaan di seluruh kota Ukraina maupun dekat infrastruktur penting seperti pembangkit nuklir. 

Bagaimanapun Rusia harus dimintai pertanggungjawaban Rusia atas tindakan mereka.

"Kami menilai Putin merasa dirugikan. Barat tidak memberikan penghormatan yang layak dan menganggap ini sebagai perang yang tidak bisa dia kalahkan," kata Haines dalam keterangan lebih lanjut.

Donald Trump dan Vladimir Putin

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis, 28 November 2024, menyebut Presiden terpilih AS, Donald Trump sebagai ‘orang yang cerdas’ yang mampu memecahkan masalah.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024