Australia Kenang Kematian Pertama akibat COVID: Cerita Kapal Pesiar
- abc
Profesor Crabb setuju. "Itu hanya alasan untuk menerima jumlah kematian sangat besar yang sekarang kita alami," ujarnya.
Sejauh ini, selama 12 bulan terakhir, COVID telah menewaskan sekitar 80 persen lebih banyak orang daripada diabetes, atau empat kali lipat dari kematian akibat kecelakaan lalu-lintas.
Bila COVID akan membunuh 10 ribu warga Australia tahun ini sebagaimana perkiraan dari Profesor Crabb, apakah jumlah itu terlalu besar?
Berapa nyawa tercabut akibat COVID?
Selama pandemi, ketika pejabat kesehatan melaporkan jumlah orang meninggal karena COVID, mereka juga sering menyebutkan usia dan kondisi kesehatan lain yang dialami para korban.
Namun, apakah penting mengetahui berapa usia atau seberapa sakit orang meninggal karena COVID?
"Dengan menyebut semuanya berusia di atas 70 tahun, jadi tak perlu khawatir, hanya orang tua, itu tidak manusiawi," kata Profesor Baxter.
Tapi menurut Profesor Jenkins konteks usia seseorang dan kesehatan yang mendasarinya sangat penting.
"Banyak faktor risiko yang terkait dengan dampak buruk COVID-19, salah satunya adalah usia tua," katanya.
"Perlu adanya penerimaan masyarakat bahwa ada akhir kehidupan yang tepat waktunya bagi sebagian orang," katanya.
Membedakan antara yang tua dan yang muda, antara yang sakit dan yang sehat, sama dengan bagaimana sumber daya kesehatan sering dialokasikan.
Menyelamatkan 'usia hidup'
Ketika pemerintah memutuskan pendanaan pengobatan kanker baru, analisis untuk mendukung keputusan itu bukan hanya melihat berapa banyak nyawa yang akan diselamatkan. Tapi juga mempertimbangkan berapa banyak potensi umur akan diselamatkan.
Dalam istilah sederhana, jika sebuah kebijakan menyelamatkan nyawa orang berusia 40 tahun, maka hal itu akan menyelamatkan lebih banyak "usia hidup" daripada jika itu menyelamatkan orang berusia 80 tahun.
Langkah-langkah ini memberi nilai lebih pada kehidupan generasi muda dan mereka yang mungkin hidup lebih lama. Ada yang menyebut hal ini sebagai tindakan diskriminatif.
"Langkah seperti ini sering dianggap merendahkan kehidupan mereka yang kondisi kesehatannya buruk," ujar Dr Leah Rand, ahli bioetika dari Harvard Medical School.
"Jadi bukan tentang nilai hidup seseorang atau apakah hidup mereka berharga atau tidak. Tapi kita mencoba mengukur dampak pengobatan terhadap kesehatan seseorang," jelasnya.
Jadi mungkin pertanyaannya adalah:
Seberapa banyak usia hidup yang hilang?