Update Ukraina: Dari mediasi Israel Hingga Protes Anti Invasi di Rusia
- cnn.com
VIVA – Pertempuran di Ukraina telah menghentikan upaya evakuasi penduduk di kota Mariupol yang terkepung sejak Minggu. Wali Kota Mariupol mengaku dulu memimpikan untuk merevitalisasi kota, namun kini prioritas utamanya adalah membantu sekitar 400.000 orang yang terperangkap di kota itu.
Orang-orang yang meninggalkan kota Irpin di dekat Kiev terpaksa mencari perlindungan ketika pasukan Rusia menembakkan roket, kata saksi mata.
"Hati saya tercabik-cabik," kata Olla Kucher, direktur panti asuhan Central Christian Orphanage di Zaporizhzhia setelah mengevakuasi lebih dari 200 anak-anak dari kota itu.
"Saya kehabisan kata-kata. Dan saya merasa kasihan dengan anak-anak ini. Mereka masih kecil."
Ratusan warga negara asing (WNA) asal Ukraina bersama simpatisan meneriakkan yel-yel dan memajang tulisan saat aksi damai di Kantor Konsulat Ukraina, Denpasar, Bali, Selasa (1/3/2022).
- ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
"Di Ukraina, darah dan air mata terus mengalir. Ini bukan sekadar operasi militer tapi perang yang membawa kematian, kehancuran dan penderitaan," kata Paus Fransiskus, menolak istilah "operasi militer" yang digunakan Rusia.
Amerika Serikat telah melihat laporan yang sangat kredibel tentang serangan yang disengaja terhadap warga sipil di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan Israel terus berupaya memediasi Rusia dan Ukraina meskipun kesepakatan tampaknya sulit untuk dicapai. Presiden Turki, Tayyip Erdogan, pun mendesak Putin untuk menyatakan gencatan senjata di Ukraina, membuka koridor kemanusiaan dan menandatangani perjanjian damai.
Di Rusia, polisi menahan lebih dari 4.600 orang dalam unjuk rasa di seluruh Rusia yang memprotes invasi Presiden Vladimir Putin di Ukraina, menurut kelompok pemantau protes independen.
Sanksi Ekonomi
Beberapa rumah rusak akibat ledakan menyusul serangan udara di Ukraina
Penyedia layanan hiburan daring Netflix, firma akuntansi KPMG dan PWC, dan penyedia jasa keuangan American Express memutus hubungan bisnis dengan Rusia ketika konfliknya dengan Ukraina meningkat.
AS dan sejumlah negara Eropa mempertimbangkan untuk melarang impor minyak dari Rusia, kata Menlu Blinken.
Moody's memangkas peringkat kredit Rusia menjadi Ca, level terendah kedua dalam pemeringkatan.
