Korban Jiwa Akibat COVID-19 di Seluruh Dunia Hampir 6 Juta

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.
Sumber :
  • pexels/Edward Jenner

VIVA – Korban jiwa akibat COVID-19 di seluruh dunia hampir mencapai enam juta orang, menurut data terkini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pandemi COVID-19 telah memasuki tahun ketiga sejak pertama kali virus itu ditemukan di Wuhan, China.

Jumlah korban jiwa akibat terinfeksi COVID-19 di dunia, pada Minggu 6 Maret 2022, sebanyak 5.996.882, menurut data Johns Hopkins University, seperti dilansir dari AP, Senin 7 Maret 2022. 

Sampai dengan 4 Maret secara global, WHO telah mencatat 440.807.756 kasus terkonfirmasi COVID-19, berdasarkan data pengawas kesehatan internasional tersebut. Amerika Serikat, India, dan Brazil menjadi tiga negara dengan kasus tertinggi di dunia, katanya.

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes

Photo :
  • WHO

WHO juga melaporkan bahwa hingga 27 Februari hampir 10,6 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di seluruh dunia.

Tingkat kematian di seluruh dunia masih tertinggi di antara orang-orang yang tidak divaksinasi terhadap virus, kata Tikki Pang, seorang profesor tamu di sekolah kedokteran Universitas Nasional Singapura dan ketua bersama Koalisi Imunisasi Asia Pasifik.

"Ini adalah penyakit orang yang tidak divaksinasi - lihat apa yang terjadi di Hong Kong sekarang, sistem kesehatan sedang kewalahan. Sebagian besar kematian dan kasus parah berada di segmen populasi yang tidak divaksinasi dan rentan," kata Pang, mantan direktur kebijakan penelitian dan kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia. 

Dunia membutuhkan waktu tujuh bulan untuk mencatat satu juta kematian pertama akibat virus COVID-19 sejak pandemi dimulai pada awal 2020. Empat bulan kemudian, satu juta orang lainnya telah meninggal. 

KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, Satu Orang Tidak Hadir

COVID-19

Photo :
  • Times of India

Kemudian 1 juta orang telah meninggal setiap tiga bulan sejak itu, hingga jumlah kematian mencapai 5 juta orang pada akhir Oktober. Sekarang telah mencapai 6 juta penduduk dunia meninggal akibat COVID-19, lebih dari gabungan populasi Berlin dan Brussel, atau seluruh negara bagian Maryland.

Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah: 7 Langkah Jitu Menuju Stabilitas Finansial!

Namun terlepas dari besarnya angka tersebut, para peneliti memperkirakan jumlah kematian lebih besar dari itu. Menurut analisis dari tim di The Economist jumlah kematian sesungguhnya akibat COVID-19 diperkirakan antara 14 juta hingga 23,5 juta.

"Kematian yang dikonfirmasi mewakili sebagian kecil dari jumlah sebenarnya kematian akibat COVID, sebagian besar karena pengujian terbatas, dan tantangan dalam atribusi penyebab kematian. Di beberapa negara, sebagian besar negara kaya, negara yang fraksinya tinggi dan penghitungan resminya dapat dianggap cukup akurat, tetapi di negara lain pengetesan itu sangat diremehkan," kata Mathieu kepada The Associated Press.

Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam
 
Ketua MPR RI Ahmad Muzani memberikan keterangan pers di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu, 13 Oktober 2024.Ketua MPR RI Ahmad Muzani memberikan keterangan pers di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu, 13 Oktober 2024.

Ketua MPR Harap Trump Mampu Redam Konflik di Sejumlah Kawasan

Ketua MPR RI berharap Donald Trump mampu meredam konflik yang terjadi di sejumlah kawasan dunia setelah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024