Macron Desak Putin Akhiri Operasi Militer di Ukraina

VIVA Militer: Emmanuel Macron (kiri) dan Vladimir Putin (kanan)
Sumber :
  • Bloomberg

VIVA – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri operasi militer Rusia di Ukraina dan memastikan perlindungan dan keamanan situs nuklir Ukraina, kata seorang pejabat dari kantor kepresidenan Prancis.

Pejabat Prancis itu mengonfirmasi bahwa Macron telah mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Putin selama hampir dua jam pada Minggu 6 Maret 2022. Media Rusia sebelumnya juga memberitakan tentang pembicaraan terbaru antara Putin dan Macron.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Rusia, 7 Februari 2022.

Photo :
  • ANTARA/Sputnik/Kremlin

Macron tetap berkomunikasi secara teratur dengan Putin. Namun, seperti upaya internasional lainnya, upaya Macron itu belum berhasil membujuk Moskow untuk membatalkan operasi militer di Ukraina yang sekarang memasuki hari ke-11.

Putin pada Minggu (6/3) mengatakan bahwa kampanyenya di Ukraina berjalan sesuai rencana dan tidak akan berakhir sampai Kiev berhenti berperang.

Pernyataan Putin itu disampaikan saat upaya untuk mengevakuasi warga kota Mariupol gagal untuk hari kedua berturut-turut. Mariupol telah dibombardir secara besar-besaran.

Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Photo :
  • ANTARA/Russian Pool/via Reuters/pri

Putin juga menyampaikan komentarnya itu dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang menyerukan gencatan senjata dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Panas! Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bahwa konflik antara kedua negara tersebut telah menciptakan krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. (Ant/Antara)

Harga Emas Melonjak: Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Investasi?
Gedung kongres Amerika Serikat, Capitol.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Sejak genosida dimulai, AS telah memberikan lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp286,2 triliun) dalam bentuk senjata kepada pemerintah Israel, kata anggota Kongres.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024