PBB Sepakat Lahirkan Perjanjian Global Polusi Plastik Selambatnya 2024
- abc
"Ini akhir dari langkah awal kita. Masih banyak yang harus dikerjakan ke depan," kata kepala delegasi Amerika Serikat, Monica Medina.
"Tapi ini adalah awal dari akhir momok sampah plastik bagi planet ini," ujarnya sambil menangis.
Juliet Kabera, negosiator utama untuk Rwanda, menyebut resolusi itu sebagai "kemenangan besar dalam upaya global untuk membalikkan dampak polusi plastik yang memburuk dengan cepat.”
Menurut studi WWF, jika perjanjian global yang akan diwujudkan itu nantinya tidak dapat mengurangi polusi plastik, maka kerusakan lingkungan semakin meluas selama beberapa dekade mendatang, menjadikan beberapa spesies laut punash, menghancurkan ekosistem sensitif seperti terumbu karang dan bakau.
"Kelayakhunian planet kita ini dipertaruhkan," ujar Tim Grabiel dari Environmental Investigation Agency di Nairobi.
"Polusi plastik adalah krisis planet yang setara dengan perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati," tambahnya.
Artikel ini diproduksi oleh Mariah Papadopoulos dari ABC News.