Pro-Putin Pakai Kaus Z Sebagai Dukungan Invasi ke Ukraina
- Dailymail
VIVA – Para politisi, aktivis, dan influencer pro-Putin terlihat mengenakan pakaian dan lencana dengan bertuliskan huruf ‘Z’ untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap invasi ke Ukraina. Lambang Z, yang merupakan tulisan Latin, juga terlihat pada tank dan kendaraan militer Rusia yang masuk ke Ukraina, dan menjadi simbol invasi.
Selain itu, marchandise bertuliskan huruf ‘Z’ juga dijual oleh Russia Today, salah satu saluran TV yang didanai oleh Kremlin. Nantinya, hasil penjualan tersebut akan digunakan sebagai amal yang mendukung anak-anak dalam perang.
Melansir dari Dailymail, Sabtu 5 Maret 2022, satu T-Shirt unisex dijual dengan harga 1.990 rubel atau setara Rp231 ribu.
Anggota parlemen Rusia, Maria Butina, yang divonis di Amerika Serikat (AS) pada 2018, karena bertindak sebagai agen asing, telah memposting foto dirinya dan rekan-rekannya dengan menggunakan kaus ‘Z’. Foto tersebut diberi judul ‘Tim yang mendukung tentara dan presiden kami! Ayo bekerja kawan!’ tulis Butina dalam unggahannya.
Tidak hanya anggota parlemen, Politisi Mikhail Delyagin, juga mengenakan lencana dalam pertemuan duma negara atau parlemen yang bertuliskan ‘Z’. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah menyetujui undang-undang Draconian.
Delyagin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memiliki operasi khusus di Ukraina dan akan melawan Barat.
“Sekarang kita berperang. Ya, kamu memiliki operasi khusus di Ukraina, tetapi kami juga akan berperang dengan Barat,” kata Delyagin dalam pernyataannya.
Hal ini terjadi ketika invasi Rusia ke Ukraina yang meningkat, dengan menghancurkan kota pelabuhan Mariupol dan merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Selain itu, serangan yang terjadi di sebuah apartemen, di Boradyanka, menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin ada sekitar 100 orang yang tewas dan terkubur dalam puing-puing itu.
Sebelumnya, ibu kota Kiev sudah mengonfirmasi kerusakan parah di daerah-daerah sipil yang berpenduduk padat, dengan tumpukan puing-puing, logam bengkok, dan mobil-mobil yang terbakar terbentang di kejauhan.
Di tempat lain, pemandangan kehancuran terlihat di kota barat laut, Zhytomyr, pada hari Jumat 4 Maret 2022, setelah terkena tembakan yang membuat gedung sekolah hancur. Namun, meski Rusia menyerang tempat-tempat warga sipil, Presiden Rusia Vladimir Putin tetap bersikeras bahwa dia tidak membom kota-kota Ukraina.