Seorang Senator AS Serukan 'Bunuh' Putin, Rusia Meradang

Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sumber :
  • ANTARA/Russian Pool/via Reuters/pri

VIVA – Seorang Senator Amerika Serikat (AS), Lindsey Graham, meminta seseorang yang berada di dalam lingkaran yang sama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membunuh Putin. Dia mengungkapkan bahwa satu-satunya cara agar invasi Rusia terhadap Ukraina berakhir adalah seseorang harus membawa Putin keluar dan membunuhnya.

Tentara Korut Ditarik dari Perbatasan Ukraina, Ada Apa?

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Graham secara blak-blakan bertanya apakah Presiden Rusia memiliki ‘Brutus’ yang dapat mengalahkan Putin dan mengakhiri perang. Brutus sendiri merupakan seorang politikus Romawi yang membunuh Julius Caesar, sementara di Jerman ada seorang Kolonel Claus von Stauffenberg yang mencoba membunuh Adolf Hitler tahun 1944.

“Apakah ada Brutus di Rusia? Apakah ada Kolonel Stauffenberg yang lebih sukses di militer Rusia?,” tulis Graham dalam Twitter miliknya.

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

Ratusan warga negara asing (WNA) asal Ukraina bersama simpatisan meneriakkan yel-yel dan memajang tulisan saat aksi damai di Kantor Konsulat Ukraina, Denpasar, Bali, Selasa (1/3/2022).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Melansir dari BBC, Sabtu 5 Maret 2022, pernyataan Graham itu mendapat kecaman dari Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov. Dia menggambarkan pernyataan tersebut sebagai tindakan yang berlebihan dan tidak dapat diterima.

Intelijen Ukraina Bongkar Kiriman Ratusan Rudal Korut ke Rusia

“Sulit dipercaya bahwa seorang Senator suatu negara yang mengkhotbahkan nilai-nilai moralnya, malah bertindak sebagai pemandu bagi seluruh umat manusia untuk dapat melakukan seruan terhadap terorisme sebagai cara untuk mencapai tujuan Washington di arena internasional,” kata Antonov.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengutuk invasi Rusia dan menjatuhkan sejumlah sanksi, baik pada politisi maupun terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan membela negara-negara NATO, namun mengesampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina.

Pada hari Jumat 4 Maret 2022, Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, bersikeras bahwa sikap Graham bukan mewakili pemerintah Amerika Serikat (AS), dan tentu saja bukan pernyataan dari siapa pun yang bekerja di pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Pernyataan Graham di Twitter juga membuat gusar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. “Tentu saja, akhir-akhir ini tidak semua orang berhasil mempertahankan pikiran yang sadar, saya bahkan akan mengatakan pikiran yang sehat,” kata Peskov, saat menyerukan persatuan nasional dari Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya