Tak Ikut Jatuhkan Sanksi, China: Aksi Rusia ke Ukraina Bukan Invasi

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi JInping.
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Regulator perbankan dan asuransi China pada Rabu 2 Maret 2020 mengatakan bahwa negara itu menentang aksi sepihak negara-negara barat dan tidak akan bergabung dengan sanksi keuangan terhadap Rusia.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Dilansir dari CNBC pada Kamis 3 Maret 2022, Ketua Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China, Guo Shuqing mengatakan posisi kebijakan Internasional China konsisten dan telah disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri.

“Semua orang menyaksikan konflik militer baru-baru ini, atau perang, antara Rusia dan Ukraina, dan posisi China telah dinyatakan dengan jelas oleh Kementerian Luar Negeri. Kebijakan internasional kami konsisten,” katanya.

Wilayah Industri Ukraina Kena Serangan Rudal Rusia

Baca juga: Setelah Livin' Mandiri Kini BCA Mobile Ikutan Error, Ada Apa?

Untuk itu, Guo Shuqing menegaskan mengenai sanksi keuangan bahwa China tidak mendukung itu. Karena, sanksi yang dilakukan sangat sepihak dan tidak secara efektif menyelesaikan masalah dan konflik dua negara.

Panas! Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

“China tidak akan bergabung dengan sanksi seperti itu,” tegasnya.

Guo yang juga sekretaris Partai Komunis China di People's Bank of China, bank sentral negara itu berharap semua pihak akan mempertahankan pertukaran ekonomi yang normal dan sanksi tidak berdampak nyata pada China sejauh ini.

VIVA Militer: Latihan perang gabungan Rusia dan China Operasi Kaukasus 2020

Photo :
  • CDA Institute

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menolak menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai invasi. 

Kebijakan Beijing adalah mengajukan negosiasi, dan China mencoba posisikan lebih jauh ke Rusia seperti yang digambarkan pada awal Februari selama pertemuan tingkat tinggi antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sedangkan, AS, Inggris, Uni Eropa dan Jepang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, dalam upaya untuk mencegah konflik dengan Ukraina, dan kemudian untuk menekan Putin untuk menghentikan invasi ke Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya