24 WNI Pilih Tinggal di Ukraina Tak Ikut Evakuasi, Mengapa

Menlu RI Retno Marsudi
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong

VIVA – Pemerintah Indonesia terus melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di beberapa wilayah Ukraina. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers melalui Zoom Meeting pada hari Selasa 1 Maret 2022, menjelaskan bahwa evakuasi WNI melewati lima kali pemeriksaan. Termasuk check point di wilayah Ukraina dan diperbatasan terjadi antrian mobil sekitar 10 kilometer. 

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Meski demikian, Retno menekankan bahwa semua WNI dalam kondisi sehat kecuali satu WNI yang terdeteksi positif COVIF-19 dan sudah mendapatkan penanganan.

"Tim evakuasi juga melewati lima kali pemeriksaan di wilayah Ukraina dan di perbatasan terjadi antrian mobil sekitar 10 kilometer. Semua WNI dalam kondisi sehat, hanya satu WNI yang di test positif dan sudah mendapatkan penanganan,” kata Retno dalam konferensi pers.

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Selain itu, 6 WNI dan satu warga negara asing (WNA) yaitu suami dari WNI pada tanggal 27 Februari 2022, berhasil dievakuasi dari Lviv menuju Polandia. 6 WNI yang berhasil di evakuasi itu terdiri dari 2 perempuan dewasa, 3 anak-anak, dan satu bayi. 

"Saat ini, mereka sudah berada di safe house, Polandia, dan dalam kondisi sehat,” ujar Retno lagi.

Puluhan Tewas, Rusia Bom Kota Timur Ukraina dengan Rudal Balistik Antarbenua

Retno juga menjelaskan bahwa ada 4 WNI yang terdiri dari 2 pria dan 2 anak dengan 2 warga negara asing yang merupakan pasangan dari WNI berhasil dijemput oleh KBRI dari Lviv menuju Polandia dengan jarak tempuh 150 kilometer.

“Mereka juga sudah tiba di safe house Polandia pada 28 Februari pukul 19.40 waktu setempat,” ujarnya.

Namun karena peperangan yang terjadi Ukraina semakin meningkat, Retno menjelaskan bahwa evakuasi akan kembali ditata ulang. Dia juga karena itu terlibat secara langsung dalam penataan ulang jalur aman untuk evakuasi dari Kiev. 

“Penetapan jalur yang kita ambil akhirnya kita lakukan, setelah kita melakukan konsultasi dengan banyak pihak, termasuk komunikasi saya dengan beberapa menteri luar negeri, termasuk atau khususnya Menlu Turki dan India yang mengalami situasi yang sama. Allhamdullilah, evakuasi akhirnya dapat dilakukan pada tanggal 28 Februari 2022," katanya.

Evakuasi yang dilakukan akan menggunakan 12 mobil dengan melewati jalur alternatif guna menghindari antrian dan macet yang berada di jalur utama. Retno juga menjelaskan bahwa pengevakuasian dipantau secara langsung dari dekat.

“Dengan menyebarangnya WNI dan pengevakuasian WNI tersebut, maka sebagian besar WNI sudah dapat kita evakuasi keluar dari Ukraina. Jumlah total yang sudah berhasil kita evakuasi adalah 99 WNI, dan 5 WNA yang merupakan keluarga dari WNI kita. Termasuk 5 WNI yang melakukan evakuasi mandiri. Mereka sudah berada di dua titik aman yaitu di Bukares Romania, dan di Polandia,” katanya.

Sejauh ini, masih terdapat 4 WNI di Kharkiv, 9 WNI di Chernihiv di sebalah utara Ukraina yang belum dapat dievakuasi mengingat pertempuran darat masih terus terjadi. 

“4 WNI di Khariv, 9 WNI di Chernihiv belum bisa dievakuasi karena pertempuran darat masih terus terjadi di Ukraina,” ujar Retno.

Namun, Retno juga menekankan bahwa KBRI akan terus berkomunikasi dengan WNI yang belum bisa dievakuasi untuk dapat mengevakuasi WNI yang masih ada di wilayah tersebut. Selain itu, terdapat 24 WNI yang memilh untuk tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga. 

“Selain itu, ada 24 WNI yang memilih tinggal di Ukraina karena alasan keluarga, mereka menikah dengan warga negara Ukraina," kata dia.

Di akhir konferensi pers, Menteri Retno Marsudi menjelaskan langkah selanjutnya yang akan pemerintah lakukan untuk evakuasi WNI di Ukraina akan menggunakan jalur udara yaitu penjemputan dengan pesawat untuk kembali ke Indonesia. 

“Sekali lagi, kita sangat bersyukur bahwa sebagian besar dari WNI kita yang berada di Ukraina sudah dapat dievakuasi,” kata Retno dalam konferensi pers tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya