Invasi ke Ukraina Dibalas Perang Ekonomi, Rakyat Rusia Kelimpungan
- bbc
Begitu invasi ke Ukraina dimulai pekan lalu, warga Rusia berbondong-bondong ke ATM, belajar dari pengalaman masa lalu.
Ilya (nama samaran), baru selesai membayar cicilan kredit rumah di Moskow. Pria berusia 30-an tahun itu mengaku tidak bisa pindah "dalam waktu dekat".
"Saat operasi di Donbas dimulai, saya menuju ATM dan menarik uang dari tabungan di Sberbank dalam bentuk dolar. Sekarang saya menaruhnya di bawah bantal.
"Sisa tabungan saya masih berada di bank, setengah dalam bentuk dolar, sisanya dalam bentuk rubel. Jika keadaan bertambah parah, saya akan menarik semuanya. Saya khawatir karena perkiraaan saya akan ada gelombang pencurian. Beginilah keadaannya sekarang."
Foto-foto di media sosial memperlihatkan antrean panjang di berbagai ATM dan tempat penukaran valas di seantero negeri dalam beberapa hari terakhir. Banyak orang khawatir kartu dari bank bakal tidak bisa dipakai atau batasan jumlah penarikan uang tunai akan diterapkan.
Mata uang dolar dan euro mulai terkuras dalam beberapa jam setelah invasi ke Ukraina dimulai. Sejak saat itu, dua mata uang tersebut sangat terbatas jumlahnya dan ada batasan uang tunai rubel yang bisa ditarik.
Evgeny (nama samaran) ditemui saat mengantre di bank di Moskow. Dia mengaku ingin menarik uang untuk membayar cicilan kredit rumahnya.
"Semua yang saya kenal merasa cemas. Semua orang stress. Hidup pasti akan bertambah buruk. Perang mengerikan.
"Saya pikir semua negara menerapkan standar ganda dan sekarang `negara-negara besar` mengukur kekuatan sama lain dan menentukan mana yang lebih baik. Sementara semua orang menderita," tuturnya.