Logo BBC

Invasi ke Ukraina Dibalas Perang Ekonomi, Rakyat Rusia Kelimpungan

Nilai tukar Rubel terhadap Dolar makin merosot. EPA/BBC Indonesia
Nilai tukar Rubel terhadap Dolar makin merosot. EPA/BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Sejumlah sanksi terhadap bank-bank Rusia antara lain membuat mereka tak lagi bisa memakai Visa dan Mastercard, serta Apple Pay dan Google Pay.

Daria, seorang manajer proyek berusia 35 tahun di Moskow, mengaku dirinya tidak bisa menggunakan layanan kereta bawah tanah.

"Saya selalu membayar menggunakan ponsel, tapi sekarang tidak bisa. Ada banyak orang yang punya masalah sama. Ternyata pintu masuk ke kereta bawah tanah dioperasikan bank VTB yang kena sanksi sehingga tidak menerima Google Pay dan Apple Pay," papar Daria.

"Saya harus membeli kartu metro. Saya juga tidak bisa membayar di toko hari ini karena alasan yang sama," imbuhnya.

rusia
EPA
Warga Rusia kini sulit mengakses layanan kereta bawah tanah dan melakukan pembayaran di toko akibat rangkaian sanksi.

Pada Senin, Rusia menaikkan suku bunganya hingga mencapai 20% guna menyiasati nilai tukar mata uang Rubel yang merosot tajam akibat rangkaian sanksi. Bursa saham masih ditutup di tengah kekhawatiran banyak pihak bahwa akan terjadi penjualan saham besar-besaran.

Kremlin menegaskan bahwa Rusia punya cukup sumber daya untuk melawan rangkaian sanksi, tapi pernyataan itu diragukan.

Sepanjang akhir pekan lalu, Bank Sentral Rusia memohon rakyat agar tetap tenang guna mencegah terjadinya aksi penarikan uang besar-besaran.

"Tidak ada dollar, tidak ada rubel—nihil! Ya, memang ada rubel tapi saya tidak tertarik," kata Anton (nama disamarkan) saat sedang antre di sebuah ATM di Moskow.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya khawatir kami sekarang menjelma menjadi Korea Utara atau Iran," tambahnya.

Membeli valuta asing membuat warga Rusia harus mengeluarkan uang 50% lebih banyak jika dibandingkan dengan pekan lalu—itu pun jika mereka bisa menemukan valas.