Logo ABC

Para Backpacker Tiba di Australia Bisa Bebas Memilih Pekerjaan

Pasangan asal Kanada Alexane Carpentier (kanan) dan Samuel Anderson sudah memulai kerja mereka di Australia di daerah Riverland memetik anggur. (ABC Rural: Eliza Berlage )
Pasangan asal Kanada Alexane Carpentier (kanan) dan Samuel Anderson sudah memulai kerja mereka di Australia di daerah Riverland memetik anggur. (ABC Rural: Eliza Berlage )
Sumber :
  • abc

Sejak Desember 2021, pemerintah Australia sudah mengeluarkan 31.000 working holiday visa dan sekitar 1.000 orang di antara mereka sudah berada di Australia.

Selain itu di bulan Januari, pemerintah Australia mengumumkan akan mengembalikan biaya pendaftaran visa sebesar A$495 (sekitar Rp5 juta) untuk pengurusan visa backpacker tersebut , bagi mereka yang akan tiba di Australia sebelum  19 April 2022.

Peter Angel bekerja untuk MADEC, sebuah perusahaan yang memantau informasi pertanian di  New South Wales, Tasmania dan South Australia.

Dia mengatakan masih belum jelas apakah sekarang ini sudah ada tanda-tanda kenaikan jumlah backpacker yang datang dan apakah banyak orang masih khawatir untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Kami mendengar cerita orang sudah datang dan mulai bergerak ke kawasan regional, tapi jumlahnya masih kecil," kata Peter.

Dia mengatakan bahwa besar kemungkinan mereka yang baru datang di Australia terlebih dahulu akan mendatangi pantai atau mencari kerja di kota-kota besar sebelum kemudian pergi ke daerah pedesaan.

"Bila pola yang ada berlanjut seperti sebelum pandemi, kita akan melihat para backpacker ini mendarat di Sydney dan menikmati kehidupan pesta di hostel-hostel," katanya.

"Mereka kemudian baru akan bergerak ke daerah-daerah yang masuk dalam promosi pariwisata Australia seperti pantai-pantai di Queensland dan Uluru."